Nah, jika nomor tersebut termasuk layanan premium, kerugian lainnya yaitu Anda bakal terkena beban biaya tambahan yang nilainya tidak sedikit, yang akhirnya biaya tersebut masuk ke kantong si penipu.
Biaya yang dikenakan perpanggilan adalah 15 dollar AS sampai 30 dolar AS.
Bukan hanya itu, kerugian selain hilangnya uang dalam bentuk pulsa, korban juga kehilangan data atau nomor telepon disebarkan ke organisasi kejahatan cyber.
Modus kejahatan ini ternyata juga pernah terjadi di Jepang pada tahun 2000-an dengan melakukan missed call dengan tidak meninggalkan note atau pesan.
Korban yang merasa penasaran dengan tidak sadar akan melakukan panggilan balik.
Nah, ketika panggilan balik itu diterima oleh si penipu, secara tidak langsung pulsa akan terkuras atau tagihan telepon akan membengkak, yang ujung-ujungnya pulsa atau tagihan tersebut mengalir ke kantong si penipu.
Biasanya si penipu akan melakukan missed call di jam-jam yang tidak wajar, seperti tengah malam atau dini hari.
Sementara di Indonesia kejadian serupa juga pernah terjadi di tahun 2016.
Saat itu beberapa pelanggan operator seluler kerap menerima panggilan telepon dari luar negeri dengan kode area atau +77, +44, +243, dll.
Disarankan jika Anda tidak ingin menjadi korban scam atau penipuan dengan modus tersebut, apabila mendapat miss call dari nomor asing yang asalnya dari luar negeri, maka jangan lakukan panggilan balik.
Penulis | : | Nindy Nurry Pangesti |
Editor | : | Nindy Nurry Pangesti |
Komentar