GridFame.id -
Semakin maju tekhnologi tingkat kejahatan juga semakin meningkat.
Penipuan bisa dilakukan dengan beberapa modus dari hp anda.
Modus penipuan pun kini semakin beragam mulai dari scam, phising dan lain-lain.
Kali ini modus penipuan berupa video call dari nomor tak dikenal.
Dimana penipu akan terus menerus menghubungi melalui WA.
Modus ini juga dibeberkan oleh artis ternama Uya Kuya.
Dalam video TikTok-nya, ia menjelaskan bagaimana penipu memanfaatkan modus tersebut.
Nantinya korban akan merasa tertekan dan terpaksa memberikan sejumlah uang.
Lantaran diperas habis-habisan oleh penipu tersebut.
Nah, jika kena modus tersebut, bagaimana cara untuk mencegahnya?
Berikut tips mencegah penipuan dengan modus video call.
Melansir dari TikTok UyaKuya , ia menjelaskan bagaimana penipu melancarkan aksinya.
Berawal dari pelaku yang akan berusaha untuk terus menghubungi, korban yang lengah kemudian mengangkat video call tersebut.
Kemudian pelaku mengeluarkan kemaluan atau bagian dari tubuhnya dan screenshot wajah anda.
Seolah-olah anda melakukan video call se*x dan pelaku bakal mengancam sebar video tersebut jika tak diberi uang.
"Modusnya penjahat akan video call ecara terus2an sampai kita angkat. Nanti setelah diangkat penipu tersebut mengeluarkan bagian tubuh atau alat kelaminnya. Setelah itu di screenshoot sehingga seolah-olah kalian sedang video call. Ujung-ujungnya kalian akan diperas,"
Saran pakar untuk mencegah pemerasan Chairman Lembaga Riset Keamanan Siber CISSReC, Pratama Persadha mengatakan, pemerasan dengan modus video call WhatsApp sudah ada sejak 2019 dikutip dari Kompas.com:
1. Jangan angkat panggilan video
Pertama, jangan angkat panggilan video dari orang atau nomor yang tidak dikenal.
Masyarakat juga dapat menyalakan fitur "Bisukan Penelepon Tidak Dikenal" pada WhatsApp.
2. Jangan membayar tebusan
Jika terlanjur mengangkat panggilan video, selanjutnya pelaku akan mengirimkan hasil tangkapan layar untuk memeras korban.
Sebaliknya, sekali dibayar, pelaku akan terus meminta uang kepada korban dengan dalih yang sama.
3. Ganti username dan profil media sosial
Cara ketiga, jika sudah tersebar, korban dapat berdalih bahwa foto tersebut merupakan editan atau hasil penipuan orang tidak dikenal.
Selanjutnya, korban dapat melaporkan ke pihak berwajib agar kasus ini dapat ditindaklanjuti.
Penulis | : | Ayudya Winessa |
Editor | : | Ayudya Winessa |
Komentar