GridFame.id - Simak cara aman foto selfie KTP supaya data tak disebar sembarangan.
Saat ini, NIK merupakan data utama yang digunakan untuk mengajukan pinjaman online.
Tak sembarangan pinjol, biasanya pengguna akan menggunakan NIK palsu untuk memanipulasi data pada pinjol ilegal.
Agar bisa mendapatkan data palsu, pengguna biasanya akan melakukan cara gonik atau gocek NIK KTP pada pinjol ilegal secara manual.
Cara ini dapat dilakukan dengan sangat mudah jika kamu mengetahui langkah-langkahnya.
Begini cara yang aman untuk kirim foto selfie dan KTP untuk verifikasi akun mulai dari paylater hingga pinjol.
Kamu harus pastikan bahwa penerima data adalah pihak yang dapat dipercaya dan memiliki kredibilitas.
Kalau pinjol atau lembaga keuangan yang belum dapat dipastikan bonafiditasnya, disarankan untuk jangan memberikan data foto selfie dan KTP.
Jika kamu ingin mengirimkan foto KTP dan selfie untuk verifikasi akun, pastikan menggunakan jaringan internet yang aman.
Pastikan platform atau penyedia layanan memakai jaringan terenkripsi dan tidak bisa di sadap.
Hindari menggunakan baju polos karena mudah di fotoshop, sehingga tidak mudah di edit atau di manipulasi data KTP-nya.
Baca Juga: Benarkah Bisa Dipotong Gaji? Ini Risiko Jika Tak Segera Lakukan Pemadanan NIK dan NPWP
Pakai pakaian bermotif seperti batik yang susah diubah-ubah dan mudah diidentifikasi.
Pengiriman foto selfie dan KTP untuk verifikasi akun pasti tidak satu atau dua kali.
Maka, dari itu saat melakukan foto selfie memegang KTP, bisa tandai dengan membedakan background untuk diberikan kepada setiap penyedia.
Bisa juga dengan memberikan watermark pada foto selfie yang diberikan. Kedua hal ini berguna untuk melacak asal foto, jika terjadi kebocoran.
Ada banyak penyalahgunaan yang bisa dilakukan dengan foto selfie maupun KTP, pihak tak bertanggung jawab bisa melakukan pinjaman online melalui aplikasi atau melakukan pembelian barang.
Dengan adanya selfie KTP tersebut, pelaku berpura-pura melakukan transaksi seolah pemilik KTP yang meminjam atau membeli, sehingga korban harus bertanggung jawab.
Hasil riset Kaspersky, data pribadi bisa dijual dengan harga yang cukup murah, bahkan bisa lebih mahal dari secangkir kopi di kafe.
Penelitian Kaspersky menemukan bahwa akses ke data pribadi bisa mulai dari 0,5 dolar AS atau sekitar Rp 7.000 untuk kartu identitas, seperti KTP.
Baca Juga: Ini Rekomendasi Pinjol Khusus Untuk Modal Usaha, Cuma Butuh KTP!
Penulis | : | Lena Astari |
Editor | : | Lena Astari |
Komentar