Bank keliling tidak jarang menetapkan bunga harian kepada peminjam yang gagal melunasi pinjamannya tepat waktu.
Tentu kebijakan bunga harian ini akan menyusahkan peminjam, mengingat jumlah uang yang harus dibayarkan kepada rentenir tersebut akan meningkat setiap harinya.
Maka dari itu jika Anda khawatir tidak memiliki uang yang cukup untuk melunasi seluruh utang tepat pada waktunya, setidaknya Anda bisa membayarnya dengan mengangsur terlebih dahulu sebelum tanggal jatuh tempo tiba.
Tujuannya adalah supaya ketika tanggal jatuh tempo, nominal uang yang harus Anda bayarkan akan berkurang, sehingga dampak bunga harian setelahnya juga dapat ditekan.
Jangan lupa setelah mengangsur, Anda meminta nota bukti angsuran dan mencatat nominal angsuran tersebut ke buku khusus.
Bahkan kalau perlu, bawa satu atau dua orang rekan Anda untuk menjadi saksi proses angsuran.
Hal ini penting supaya ketika tanggal jatuh tempo tiba, Anda memiliki bukti dan saksi yang jelas kalau sudah mengangsur.
Mungkin susah untuk menyisihkan uang untuk membayar utang, apalagi kalau Anda memiliki pendapatan yang terbatas.
Namun, mengangsur pinjaman kepada rentenir setidaknya dapat menekan risiko telat bayar.
Tidak hanya itu, tidak menutup kemungkinan juga si rentenir akan memandang Anda sebagai individu yang disiplin dan berkomitmen untuk membayar utang, sehingga ketika Anda membutuhkan, mereka bisa menerapkan kebijakan yang lebih ringan.
Biasanya bank keliling tidak menoleransi gagal bayar pada tanggal jatuh tempo.
Baca Juga: Waspada Ada Aplikasi Abal-abal Ternyata Pinjol Ilegal, Duit Bisa Ludes
Hal ini berbeda dengan bank umum yang masih ada mekanisme perpanjangan periode pelunasan kredit atau mekanisme penghapusan bunga.
Untuk mengatasi hal ini Anda bisa melakukan dua hal, yaitu:
Cara kedua dapat Anda lakukan dengan memberikan aset berharga (seperti elektronik dan lain sebagainya) sebagai jaminan atau alat pengurangan utang.
Akan tetapi sebelum menyerahkannya, pastikan Anda tahu harga pasar aset tersebut terlebih dahulu supaya Anda tidak diberi harga murah oleh sang rentenir.
Penulis | : | Lena Astari |
Editor | : | Lena Astari |
Komentar