GridFame.id - Makin hari makin banyak orang yang tertarik untuk berbisnis.
Banyak peluang usaha yang bisa dicoba belakangan.
Apalagi di era modern seperti saat ini di mana segalanya jadi lebih praktis dan mudah.
Model bisnis yang bisa dijalankan pun beragam.
Jika dulu untuk membuka usaha Anda perlu menentukan nama brand sendiri, memproduksi dan memasarkan produk sendiri, kini semua lebih mudah.
Ada berbagai platform yang bisa membantu Anda memasarkan produk.
Bukan itu saja, bagi pemula pun bisa memulai bisnis dengan mudah.
Misalnya dengan bergabung menjadi reseller atau franchise.
Namun sebelum itu, Anda perlu tahu apa perbedaan keduanya.
Jangan sampai salah dan akhirnya merugi.
Simak ini dia perbedaan franchise dan reseller.
Baca Juga: Simak 6 Ciri-ciri Franchise yang Tak Bikin Untung Malah Merugikan
Dilansir dari laman resmi franchisek24.com, ini perbedaan antara keduanya:
Menurut PP Nomor 42 Tahun 2007, franchise adalah hak khusus yang dimiliki oleh perseorangan atau badan usaha terhadap sistem bisnis dengan ciri khas dalam rangka untuk memasarkan barang atau jasa yang telah terbukti berhasil, yang kemudian dapat dimanfaatkan oleh pihak lain.
Pemberian hak khusus oleh franchisor kepada franchisee ini menggunakan perjanjian waralaba.
Selain penggunaan nama brand, kewajiban franchisor adalah memberikan dukungan penuh kepada franchisee.
Seperti pendirian gerai, rekrutmen & pelatihan staf, IT, strategi pemasaran, hingga operasional.
Sedangkan pihak franchisee sendiri harus membayarkan franchise fee dan royalty fee untuk bisa menggunakan brand franchise.
Selain itu, franchisee berkewajiban untuk mengelola usaha sesuai dengan aturan dan sistem yang sudah ada.
Reseller adalah orang yang membeli produk dari berbagai pihak dengan tujuan untuk dijual kembali demi mendapatkan keuntungan.
Artinya, orang membeli produk bukan untuk digunakan sendiri.
Baca Juga: Tepatkah Beli Franchise Kopi Saat Sudah Banyak Coffee Shop Bertebaran? Simak Jawabannya
Umumnya, keuntungan tersebut didapat dari penjualan produk kembali dengan harga yang lebih tinggi.
Reseller biasanya harus mengurus tokonya, baik online atau offline, dan mempromosikan sendiri.
Artinya, dalam mencari konsumen, reseller harus berusaha sendiri.
Tidak hanya itu saja, sama dengan franchise, Anda sebagai reseller juga membutuhkan modal awal untuk menyuplai produk.
Namun, hal ini juga berisiko karena apabila produk tidak laku, maka kualitas produk bisa turun karena rusak atau faktor lainnya.
Setelah tahu bedanya, Anda lebih tertarik jadi resellee atau franchisee?
Baca Juga: Bisa Jadi Cocok-cocokan, Begini Tanda Kalau Anda Bakal Sukses Kalau Beli Bisnis Franchise
Penulis | : | Nindy Nurry Pangesti |
Editor | : | Nindy Nurry Pangesti |
Komentar