Salah satu risiko utama yang melekat pada Pinjol adalah tingginya suku bunga dan adanya biaya tersembunyi.
Meskipun terkesan mudah dan cepat, ketika kita menggali lebih dalam, seringkali kita akan menemukan bahwa beban bunga yang dibebankan oleh Pinjol jauh lebih tinggi dibandingkan dengan lembaga keuangan tradisional.
Selain itu, biaya tersembunyi seperti biaya administrasi, asuransi, atau biaya keterlambatan dapat menambah beban finansial yang sulit diprediksi.
Ketika seseorang terlibat dalam pinjaman online, seringkali mereka terjebak dalam siklus utang yang sulit dihentikan.
Karena bunga yang tinggi, seseorang mungkin merasa sulit untuk membayar kembali pinjaman mereka, yang kemudian mendorong mereka untuk mengambil pinjaman tambahan.
Inilah yang disebut sebagai "perangkap utang," dan bisa berujung pada kondisi keuangan yang semakin memburuk.
Industri Pinjol masih relatif baru, dan regulasinya belum tentu sekuat pada lembaga keuangan tradisional.
Hal ini meninggalkan konsumen tanpa perlindungan yang memadai dan membuat pelaku usaha Pinjol dapat dengan bebas menerapkan praktik-praktik yang merugikan konsumen.
Perlindungan konsumen yang minim dapat meningkatkan risiko terjadinya penyalahgunaan dan eksploitasi.
Baca Juga: Ini Metode Paling Pas untuk Melunasi Utang Pinjol Menumpuk Jika Penghasilan Bulanan Mepet UMR
Penulis | : | Ayudya Winessa |
Editor | : | Ayudya Winessa |
Komentar