GridFame.id - Perayaan tahun baru China atau Imlek tinggal hitungan hari lagi.
Banyak orang mulai mempersiapkan perayaan Imlek bersama keluarga tercinta.
Dalam perayaan Tahun Baru China biasanya akan ada tradisi bagi-bagi angpao kepada anggota keluarga dan kerabat terdekat.
Angpao Imlek, yang dikenal sebagai amplop merah, melambangkan lebih dari sekedar pemberian uang.
Warna merah pada Angpao dipercaya sebagai simbol keberuntungan dan dapat mengusir roh jahat, menurut tradisi budaya China.
Selain itu, Angpao juga merupakan wujud harapan untuk kesejahteraan, keberkahan, dan masa depan yang cerah bagi penerima.
Dalam konteks budaya, Angpao Imlek tidak hanya berfungsi sebagai hadiah atau bonus, melainkan sebagai perwujudan dari nilai-nilai kekeluargaan dan keharmonisan.
Pemberian Angpao menegaskan ikatan kekeluargaan dan rasa hormat antar generasi.
Oleh karena itu, Angpao tidak hanya dihargai dari nilai materinya, tetapi juga dari nilai simbolis dan emosional yang mendalam di baliknya.
Pemberian Angpao Imlek mengikuti sejumlah aturan dan adat yang telah lama berlangsung dalam budaya China, yang tidak hanya menekankan pada aspek materi tetapi juga pada nilai-nilai simbolis dan sosial.
Bagaimana aturan pemberian angpao imlek yang benar?
Baca Juga: Makan Siang Hari Ini Pakai Diskon Imlek yang Masih Berlanjut, Lewat GoPay Lebih Hemat!
Dilansir dari laman resmi shopee.co.id, berikut adalah lima aturan yang umum dalam pemberian Angpao Imlek:
Aturan pertama dalam pemberian Angpao Imlek adalah pemberi biasanya sudah menikah.
Ini didasarkan pada pemikiran bahwa pasangan yang sudah menikah secara finansial lebih stabil dan memiliki kemampuan untuk berbagi keberuntungan serta berkah mereka.
Dalam budaya China, menikah bukan hanya menyatukan dua orang, tetapi juga mengartikan transisi ke tahap kedewasaan dan tanggung jawab sosial yang lebih besar.
Mengikuti tradisi ini, pasangan yang menikah memberikan Angpao sebagai simbol dukungan dan kebaikan hati kepada anggota keluarga yang lebih muda atau mereka yang belum menikah.
Hal ini mencerminkan nilai-nilai kekeluargaan, di mana anggota keluarga yang lebih tua dan mapan membantu yang lebih muda.
Pemberian Angpao dari pasangan yang menikah juga dianggap sebagai cara untuk meneruskan keberuntungan dan mendorong kelanjutan siklus kehidupan yang harmonis dan sejahtera.
Aturan kedua dalam pemberian Angpao Imlek berkaitan dengan pemilihan jumlah uang yang dianggap beruntung atau tidak beruntung.
Dalam budaya China, numerologi memiliki peranan penting, dan ini tercermin dalam tradisi pemberian Angpao.
Angka-angka tertentu dihindari karena dianggap membawa nasib buruk, seperti angka 4, yang pelafalannya (‘si’) mirip dengan kata untuk ‘kematian’ dalam bahasa Mandarin.
Oleh karena itu, jumlah uang yang mengandung angka 4 biasanya dihindari dalam Angpao.
Sebaliknya, angka yang dianggap membawa keberuntungan sangat disukai.
Misalnya, angka 8 (‘ba’) dikaitkan dengan keberuntungan dan kemakmuran karena pelafalannya mirip dengan kata untuk ‘kaya’ dalam bahasa Mandarin.
Dengan demikian, pemberian Angpao seringkali melibatkan jumlah uang yang berakhir dengan angka 8.
Aturan ketiga dalam pemberian Angpao Imlek adalah bahwa uang yang diberikan harus dalam kondisi baru dan rapi.
Ini merupakan simbolisasi dari kebersihan, ketertiban, dan awal yang baru.
Pemberian uang yang baru dan tidak terlipat atau kusut menunjukkan rasa hormat dan perhatian terhadap penerima, serta harapan untuk awal yang baik dan bersih di tahun yang akan datang.
Di sisi lain, uang baru dan rapi dalam Angpao juga mencerminkan nilai-nilai estetika dan spiritual dalam budaya China.
Uang yang baru dan bersih dianggap dapat membawa energi positif dan keberuntungan yang lebih baik.
Oleh karena itu, pemberian uang baru bukan hanya sebuah tindakan formalitas, tetapi juga sebuah ekspresi dari keinginan tulus agar penerima Angpao dapat menikmati tahun yang penuh dengan kemakmuran, kesehatan, dan kebahagiaan.
Aturan keempat dalam pemberian Angpao Imlek menekankan pada etiket bahwa penerima tidak seharusnya membuka Angpao di depan orang yang memberikannya.
Aturan ini berakar pada nilai kesopanan dan rasa hormat dalam budaya China.
Tidak membuka Angpao di depan pemberi dianggap sebagai tanda penghormatan dan apresiasi terhadap pemberian tersebut.
Ini menghindari kesan bahwa penerima hanya tertarik pada nilai materi dari Angpao.
Selain itu, aturan ini juga membantu menjaga suasana perayaan yang harmonis dan menghindari situasi yang mungkin tidak nyaman.
Misalnya, jika jumlah uang di dalam Angpao tidak sesuai dengan harapan penerima, ini bisa menciptakan suasana yang canggung atau bahkan menyinggung pemberi.
Oleh karena itu, menunggu hingga berada di tempat pribadi sebelum membuka Angpao menunjukkan kematangan, kerendahan hati, dan menghargai niat baik di balik pemberian, bukan hanya nilainya.
Jadi jangan asal bagi angpao ya kalau tak paham maknanya!
Baca Juga: Harus Beri Angpao THR Lebaran Berapa Untuk Anak-anak Supaya Tak Tekor? Simak Tipsnya Berikut Ini
Penulis | : | Nindy Nurry Pangesti |
Editor | : | Nindy Nurry Pangesti |
Komentar