GridFame.id - Saat ini sedang ramai pembahasan tentang pembayaran UKT dengan pinjol.
Bahkan, hari ini beberapa mahasiswa di ITB melakukan aksi demo terhadap rektor.
Lantaran mereka menolak membayar tagihan UKT menggunakan pinjol.
Hal tersebut memang viral di media sosial lantaran bunganya yang terbilang tinggi.
Apalagi mahasiswa juga khawatir tentang BI Checking mereka yang bisa anjlok.
Tradisionalnya, pembayaran UKT melibatkan proses administratif yang cukup rumit, termasuk antrean panjang di bank atau kantor keuangan kampus.
Dengan adanya Pinjol, proses tersebut dapat dipangkas secara signifikan, memberikan kemudahan dan kenyamanan bagi mahasiswa.
Dibandingkan dengan metode konvensional, pembayaran UKT dengan Pinjol memungkinkan transaksi yang lebih cepat.
Mahasiswa dapat menyelesaikan pembayaran dengan beberapa kali sentuhan layar, mengurangi waktu yang biasanya dibutuhkan dalam sistem konvensional.
Pembayaran dengan pinjol ini diharapkan bisa meringankan biaya UKT mahasiswa yang bisa dicicil.
Sayangnya, pembayaran dengan pinjol ini memiliki kerugian selain BI Checking terancam jelek.
Meskipun memberikan akses ke pendidikan yang lebih tinggi, pinjaman pendidikan juga membawa sejumlah keuntungan dan kerugian yang perlu dipertimbangkan dengan hati-hati.
Baca Juga: Ini Alasan Kenapa Risiko Galbay Pinjol Mahasiswa Tinggi, Langsung Ambil Solusi Berikut Ini!
Pinjaman pendidikan memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk mengejar pendidikan tinggi yang mungkin tidak akan mereka mampu secara finansial.
Ini membuka pintu bagi kesempatan pekerjaan yang lebih baik dan kemungkinan peningkatan pendapatan di masa depan.
Melalui pinjaman pendidikan, mahasiswa dapat menginvestasikan waktu dan upaya mereka dalam pengembangan keterampilan dan pengetahuan yang mendukung karir mereka di masa depan.
Ini dapat meningkatkan prospek pekerjaan dan membantu dalam mencapai tujuan profesional.
Pinjaman pendidikan sering kali menawarkan opsi pembayaran yang lebih fleksibel.
Mahasiswa mungkin dapat menunda pembayaran atau mengatur rencana pembayaran yang sesuai dengan situasi keuangan mereka setelah lulus.
Melunasi pinjaman pendidikan secara teratur dapat membantu mahasiswa membangun catatan kredit yang baik.
Baca Juga: Lebih Efisien Daripada Pinjol, Ini Dia Manfaat Dari Modal Ventura Untuk UMKM
Salah satu kerugian utama dari pinjaman pendidikan adalah beban utang finansial yang diemban mahasiswa setelah lulus.
Pembayaran pinjaman dapat menjadi beban yang signifikan, terutama jika lulusan menghadapi tantangan dalam menemukan pekerjaan dengan gaji yang memadai.
Pinjaman pendidikan sering disertai dengan bunga dan biaya tambahan.
Hal ini dapat meningkatkan jumlah total yang harus dikembalikan oleh mahasiswa, membuat beban finansial semakin besar.
Meskipun pendidikan tinggi dapat meningkatkan peluang pekerjaan, tidak ada jaminan bahwa mahasiswa akan mendapatkan pengembalian investasi yang sebanding dengan jumlah pinjaman yang diambil.
Pekerjaan yang diinginkan mungkin tidak selalu sejalan dengan ekspektasi, dan ini dapat menyulitkan mahasiswa untuk melunasi pinjaman dengan cepat.
Beban utang pinjaman pendidikan dapat menghambat pilihan hidup mahasiswa setelah lulus.
Mahasiswa mungkin terbatasi dalam membeli rumah, mendirikan bisnis, atau mengejar impian lainnya karena beban finansial yang terkait dengan pinjaman pendidikan.
Sebagian isi artikel ini ditulis dengan menggunakan kecerdasan buatan.
Baca Juga: Selain ITB, 43 Kampus Ini Juga Terdaftar Kerjasama dengan Danacita
Penulis | : | Ayudya Winessa |
Editor | : | Ayudya Winessa |
Komentar