Mahasiswa sering kali harus mencari sumber dana tambahan untuk memenuhi kebutuhan mereka, termasuk menggunakan pinjaman online.
2. Tekanan Psikologis: Beban finansial yang berat dapat menciptakan stres psikologis yang signifikan bagi mahasiswa.
Mereka harus menghadapi tekanan untuk mencari uang tidak hanya untuk membayar uang kuliah, tetapi juga untuk biaya hidup sehari-hari.
3. Ketergantungan pada Pinjaman: Penggunaan pinjaman online sebagai solusi jangka pendek dapat mengakibatkan ketergantungan jangka panjang.
Mahasiswa mungkin terjebak dalam spiral utang yang sulit untuk keluar, terutama jika mereka tidak memiliki rencana pembayaran yang jelas.
- Kemungkinan Terjerat dalam Siklus Utang: Pinjaman online sering kali menawarkan kemudahan akses dan proses persetujuan yang cepat, tetapi suku bunga yang tinggi dan biaya tambahan dapat membuat mahasiswa terjebak dalam utang yang sulit untuk dibayar.
- Resiko Keuangan: Mahasiswa yang menggunakan pinjol harus menghadapi resiko tidak terduga seperti perubahan suku bunga atau biaya tersembunyi, yang dapat membuat beban finansial mereka semakin berat.
Lalu apa solusinya?
Baca Juga: Bukan YLKI atau OJK! Ini 3 Lembaga yang Mampu Bantu Masyarakat Keluar Dari Jeratan Pinjol
1. Peningkatan Literasi Keuangan
Pendidikan keuangan yang lebih baik di institusi pendidikan dapat membantu mahasiswa memahami konsekuensi dari penggunaan pinjaman online dan alternatif lainnya.
Penulis | : | Ayudya Winessa |
Editor | : | Ayudya Winessa |
Komentar