Pengguna pinjol umumnya mencari pinjaman karena keadaan keuangan yang mendesak.
Kondisi ini membuat mereka lebih rentan terhadap tawaran yang terlihat menguntungkan tanpa memeriksa keaslian penyedia pinjaman.
Banyak pengguna pinjol kurang memahami konsep keuangan dan risiko online.
Hal ini membuat mereka cenderung kurang waspada terhadap praktik penipuan yang seringkali kompleks.
Pinjol menawarkan proses pinjaman yang cepat dan mudah.
Kecepatan ini kadang-kadang mengarah pada kurangnya pemeriksaan menyeluruh terhadap keamanan transaksi, membuka celah bagi penipuan.
Baca Juga: Bukan YLKI atau OJK! Ini 3 Lembaga yang Mampu Bantu Masyarakat Keluar Dari Jeratan Pinjol
Sebagian besar pinjol melakukan verifikasi identitas secara minimal, sehingga memudahkan pelaku penipuan menggunakan identitas palsu untuk mengecoh pengguna.
Pengguna pinjol yang kurang terampil dalam literasi digital lebih mungkin jadi korban penipuan online karena sulitnya membedakan antara situs resmi dan palsu.
Pengguna pinjol sering kali harus memberikan informasi pribadi mereka.
Jika data ini jatuh ke tangan yang salah, risiko penipuan online meningkat.
Pengguna pinjol perlu meningkatkan pemahaman mereka tentang keamanan online dan mengadopsi langkah-langkah kehati-hatian saat mencari pinjaman.
Penguatan literasi keuangan dan digital juga penting untuk mengurangi risiko penipuan di era pinjaman online.
Sebagian isi artikel ini dibuat dengan menggunakan bantuan kecerdasan buatan.
Baca Juga: Kenapa Ada Debitur yang Galbay Pinjol Tapi Tak Dapat Penagihan dari DC? Ini Beberapa Kemungkinannya
Penulis | : | Hani Arifah |
Editor | : | Hani Arifah |
Komentar