GridFame.id - Siapa, nih, yang berencana jualan pakaian lebaran jelang puasa Ramadan ini?
Bisnis pakaian lebaran jadi salah satu ide bagus buat Anda yang mau mulai berbisnis.
Momennya juga pas banget karena jelang Ramadan biasanya banyak yang sudah sibuk cari-cari outfit untuk lebaran.
Ada 2 cara untuk berbisnis pakaian lebaran buat Anda yang masih pemula, yakni jadi reseller atau dropshipper.
Anda bisa mempromosikannya dari mulut ke mulut atau memanfaatkan media sosial untuk menjangkau lebih banyak customer.
Lumayan banget keuntungannya bisa buat tambah-tambah uang lebaran.
Namun, jika berjualan pakaian lebaran, sebaiknya jadi reseller atau dropshipper?
Mana yang kira-kira lebih menguntungkan untuk menjalankan bisnis ini?
Kalau masih bingung, Anda bisa simak artikel ini dulu sampai habis.
Artikel ini akan menjelaskan mana yang lebih menguntungkan untuk Anda jika ingin bisnis pakaian lebaran.
Langsung simak, yuk!
Baca Juga: Berikut Ini Merupakan 6 Aplikasi Digital Marketing yang Bagus Untuk Menunjang Bisnis
Sebelum menentukan akan jadi reseller atau dropshipper saja, Anda harus tahu dulu sistem kerja keduanya.
Melansir dari Kompas.com, Reseller adalah orang yang menjual kembali barang dari supplier dengan cara menyetok barang dengan jumlah tertentu.
Umumnya, supplier akan memberikan harga khusus untuk reseller, sehingga peluang keuntungannya lebih besar kalau dijual lagi.
Sementara Dropshipper adalah orang yang menjualkan barang supplier dengan komisi yang sudah ditentukan tanpa harus menyetok barang terlebih dulu.
Jadi, ketika ada pesanan, yang akan menyiapkan dan mengirimkan barang adalah supplier.
Dropshipper biasanya berjualan modal foto produk saja.
Lalu, mana yang lebih baik untuk pemula?
Untuk menentukan mana yang terbaik, Anda harus mempertimbangkan setidaknya dua aspek berikut ini.
1. Modal di Awal
Dari segi modal, jelas bahwa reseller membutuhkan modal di awal untuk stok barang.
Baca Juga: Yang Punya Bisnis Online Hati-Hati! Begini Cara Cek Bukti Transfer Palsu Agar Tak Kena Tipu
Sementara dropshipper hanya perlu mempromosikannya saja karena tak perlu menyetok barang.
2. Keuntungan
Dari segi keuntungan, reseller punya potensi keuntungan yang lebih besar karena tetap bisa menaikkan harga jual produk meski sudah mendapatkan potongan harga dari supplier.
Sementara keuntungan yang didapatkan dropshipper relatif kecil, tergantung berapa komisi yang diberikan oleh supplier.
Umumnya, komisi yang diberikan berkisar antara 5-15% dari harga barang.
Keseimpulannya, kalau Anda punya punya modal yang cukup, menjadi reseller akan lebih menguntungkan.
Dengan catatan, produk yang Anda jual bekualitas dan sesuai dengan tren terkini.
Namun, jika Anda belum punya modal yang cukup dan benar-benar baru mencoba berbisnis, maka jadi dropshipper akan lebih aman.
Semoga informasinya bermanfaat!
Baca Juga: Pemula Wajib Catat! Ini 5 Alasan Kenapa Omset Bisnis Tak Pernah Naik
Penulis | : | Hani Arifah |
Editor | : | Hani Arifah |
Komentar