GridFame.id - Koperasi seringkali memiliki akses lebih mudah ke modal dan pembiayaan.
Ini bisa berupa pinjaman dengan suku bunga yang kompetitif atau investasi dari anggota koperasi lainnya.
Hal ini membantu pelaku usaha UMKM dalam perluasan usaha atau investasi dalam pengembangan produk dan layanan.
Menurut Undang-Undang No. 25 Tahun 1992, koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-orang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasar pada asas kekeluargaan Koperasi juga dapat diartikan sebagai organisasi ekonomi yang dimiliki dan dioperasikan oleh orang-orang demi kepentingan bersama.
Gerakan koperasi di dunia dimulai pada pertengahan abad 18 dan awal abad 19 di Eropa, sebagai reaksi terhadap dampak negatif revolusi industri yang menyebabkan ketimpangan sosial dan ekonomi.
Tujuan koperasi adalah untuk meningkatkan kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya, serta ikut membangun tatanan masyarakat
Koperasi juga bisa menjadi sasaran pebisnis jika membutuhkan modal untuk berbisnis.
Biasanya pinjaman datang ke KUR, namun jika pengajuan ditolak, Anda bisa mencoba pengajuan di Koperasi.
Ada beberapa keuntungan yang bisa didapatkan jika meminjam di koperasi.
Salah satunya proses pengajuannya yang mudah dan cepat.
Berikut ini adalah enam keuntungan utama dari pengajuan pinjaman di koperasi.
Baca Juga: Waspada Penipuan! Ini Ciri-ciri Koperasi yang Resmi Diawasi OJK
1. Proses Pengajuan yang Mudah dan Cepat
Salah satu keuntungan utama dari mengajukan pinjaman di koperasi adalah prosesnya yang relatif mudah dan cepat.
Koperasi cenderung memiliki persyaratan yang lebih sederhana dibandingkan dengan bank, sehingga memudahkan anggotanya untuk mendapatkan akses ke dana yang dibutuhkan dengan cepat.
2. Bunga yang Bersaing
Koperasi umumnya menawarkan bunga pinjaman yang lebih rendah daripada lembaga keuangan lainnya, seperti bank atau lembaga pembiayaan lainnya.
Hal ini disebabkan oleh struktur kepemilikan koperasi yang berbasis pada keanggotaan, sehingga keuntungan yang diperoleh dari pinjaman dapat dikembalikan kepada anggota dalam bentuk bunga yang lebih rendah.
3. Fleksibilitas dalam Pembayaran
Koperasi juga biasanya lebih fleksibel dalam menentukan jangka waktu pembayaran pinjaman dan jumlah cicilan bulanan.
Hal ini memungkinkan anggota untuk menyesuaikan pembayaran sesuai dengan kemampuan keuangan mereka, sehingga mengurangi risiko keterlambatan pembayaran atau gagal bayar.
4. Tidak Memerlukan Jaminan yang Rumit
Sebagian besar koperasi tidak memerlukan jaminan yang rumit untuk pengajuan pinjaman.
Baca Juga: Sering Salah Kaprah! Ini Dia Perbedaan PNM Mekaar dan Koperasi Simpan Pinjam
Beberapa koperasi bahkan hanya memerlukan jaminan sosial, seperti keanggotaan atau rekomendasi dari anggota lain, yang membuatnya lebih mudah diakses oleh masyarakat yang tidak memiliki jaminan yang cukup untuk diajukan sebagai agunan.
5. Dukungan dan Pendampingan dari Koperasi
Koperasi umumnya memberikan dukungan dan pendampingan kepada anggotanya selama proses pengajuan pinjaman dan selama masa pembayaran pinjaman berlangsung.
Hal ini dapat berupa konsultasi keuangan, pelatihan manajemen keuangan, atau bantuan lainnya yang membantu anggota untuk mengelola keuangan mereka dengan lebih baik.
6. Partisipasi dalam Keputusan Koperasi
Sebagai anggota koperasi, Anda memiliki hak untuk berpartisipasi dalam pengambilan keputusan koperasi, termasuk kebijakan pinjaman dan pengelolaan keuangan koperasi.
Hal ini memberikan rasa memiliki dan tanggung jawab yang lebih besar terhadap koperasi, serta memungkinkan Anda untuk ikut serta dalam memajukan koperasi sebagai lembaga finansial yang berkelanjutan.
Sebagian isi artikel ini ditulis dengan menggunakan kecerdasan buatan.
Baca Juga: Waspada! Koperasi Berkedok Pinjaman ke Rentenir, Begini Ciri-cirinya
Penulis | : | Ayudya Winessa |
Editor | : | Ayudya Winessa |
Komentar