GridFame.id - Investasi bodong seringkali menawarkan janji keuntungan yang tidak masuk akal atau tidak realistis dalam waktu singkat.
Hal ini bertentangan dengan prinsip-prinsip investasi yang sah yang menyadari bahwa investasi selalu melibatkan risiko dan keuntungan yang realistis beriringan dengan tingkat risiko yang sebanding
.Pelaku investasi bodong sering menggunakan taktik penjualan yang agresif untuk menarik investor.
Mereka mungkin menggunakan tekanan psikologis atau taktik persuasif yang kuat untuk membujuk calon investor agar berinvestasi dalam skema mereka.
Investasi bodong sering kali tidak memiliki izin atau lisensi resmi dari otoritas keuangan yang relevan.
Ini berarti mereka beroperasi secara ilegal dan tidak tunduk pada pengawasan atau regulasi yang memastikan perlindungan investor.
Beberapa investasi bodong dapat memiliki struktur piramida di mana keuntungan yang dibayarkan kepada investor berasal dari uang yang ditempatkan oleh investor baru.
Ini menciptakan ilusi keuntungan yang berkelanjutan dan mendorong investor untuk terus mengalirkan uang ke dalam skema tersebut.
Baru-baru ini terdapat salah satu aplikasi trading atau investasi legal yang ditutup OJK yaitu Smart Wallet.
Karena salah satu korban melakukan pelaporan investasi bodong ini merugi hingga Rp 5 juta.
Lalu, bagaimana modus penipuan yang digunakan aplikasi Smart Wallet sampai dututup OJK?
Baca Juga: Seorang Warganet Bagikan Pengalaman Modus Penipuan Kartu Kredit Bank, Hati-hati Bisa Berujung Scam!
Penulis | : | Ayudya Winessa |
Editor | : | Ayudya Winessa |
Komentar