Sebagai contoh, memiliki portofolio saham yang terdiri dari saham dari berbagai sektor industri dapat membantu mengurangi risiko spesifik terkait dengan sektor tertentu.
Reksadana: Diversifikasi merupakan salah satu keunggulan utama dari reksadana.
Dengan berinvestasi dalam reksadana, investor secara efisien dapat memiliki kepemilikan dalam berbagai instrumen keuangan dengan jumlah modal yang lebih kecil.
Hal ini membantu mengurangi risiko khusus dan meningkatkan potensi keuntungan.
Saham: Investasi langsung dalam saham dapat mengakibatkan biaya transaksi yang cukup tinggi, termasuk biaya broker dan biaya lain terkait.
Selain itu, investor juga perlu menghabiskan waktu dan sumber daya untuk melakukan riset dan analisis terhadap saham yang ingin dibeli.
Reksadana: Biaya investasi dalam reksadana juga meliputi biaya manajemen, biaya administrasi, dan biaya penjualan (jika ada).
Namun, biaya ini seringkali lebih rendah daripada biaya investasi langsung dalam saham, terutama jika investor memilih reksadana indeks yang memiliki biaya manajemen yang relatif rendah.
Sebagian isi artikel ini ditulis dengan menggunakan kecerdasan buatan.
Baca Juga: Investor Pemula Catat! Ini Waktu yang Tepat Masuk ke Saham Blue Chip
Penulis | : | Ayudya Winessa |
Editor | : | Ayudya Winessa |
Komentar