GridFame.id - Penipuan dalam loker atau lowongan pekerjaan adalah praktik yang tidak hanya merugikan secara finansial, tetapi juga dapat merusak reputasi individu dan perusahaan.
Dalam lingkungan ekonomi yang kompetitif, penipuan loker menjadi semakin umum karena banyaknya orang yang mencari pekerjaan dan rentan terhadap penipuan.
Penipuan loker dapat dilakukan melalui berbagai cara, mulai dari meminta uang untuk biaya pendaftaran palsu, hingga menjanjikan pekerjaan palsu dengan gaji yang tidak realistis.
Metode penipuan ini seringkali disamarkan dengan tampilan profesional yang meyakinkan, membuat para pencari kerja sulit membedakan mana yang asli dan mana yang palsu.
Penipu sering menggunakan identitas palsu dari perusahaan terkenal atau agen rekrutmen palsu untuk menarik korban.
Mereka bisa menggunakan situs web palsu, email palsu, atau bahkan panggilan telepon palsu untuk memperkuat kedok mereka.
Salah satu bentuk penipuan yang umum adalah meminta calon pelamar membayar biaya pendaftaran yang tidak masuk akal.
Mereka akan mengklaim bahwa biaya ini untuk memproses aplikasi atau menyediakan pelatihan, padahal tidak ada pekerjaan yang sebenarnya.
Penipu seringkali menjanjikan gaji yang tidak realistis atau manfaat yang terlalu bagus untuk menjadi kenyataan.
Seperti yang dialami oleh salah satu warga ini, ludes puluhan juta karena tertipu loker mengatasnamakan PT PERTAMINA.
Bagaimana ciri-ciri penipuan loker?
Baca Juga: Ini Dia 5 Modus Penipuan Beasiswa yang Sering Menjebak Masyarakat
Melansir dari Tribun-Papua.com, pelaku mencatut nama perusahaan BUMN PT Pertamina dengan modus penerimaan lowongan pekerjaan untuk melancarkan aksinya.
Awalnya, korban mendapatkan informasi soal lowongan kerja melalui email, bulan lalu.
Kemudian, korban mengirim berkas dan mendapatkan balasan jika diterima bekerja di PT Pertamina.
Ia awalnya percaya jika loker tersebut bukan penipuan karena terdapat sekitar 20 nama lengkap dengan nama, nomor hp, dan kota asal diseluruh Indonesia dan ada tanda tangan dan cap PT Pertamina pun tertera jelas dipojok.
Lalu, korban pun menghubungi nomor yang tertera untuk melakukan konfirmasi.
Ia diminta untuk mengirimkan uang untuk transportasi sebanyak Rp 11 juta lebih.
Setelah kirim bukti transfer, nomor korban diblokir pelaku dan tak ada kabar lanjutan hingga ia menyadari kalau menjadi korban penipuan.
Berikut ini merupakan ciri-ciri dari penipuan loker:
1. Permintaan Pembayaran Awal: Penipuan loker seringkali melibatkan permintaan pembayaran awal dari calon pelamar.
2. Penawaran Gaji yang Terlalu Tinggi: Penipu sering menawarkan gaji yang tidak realistis atau manfaat yang terlalu bagus untuk menjadi kenyataan.
3. Kurangnya Informasi Perusahaan: Situs web atau iklan pekerjaan yang tidak memberikan informasi yang cukup tentang perusahaan, termasuk alamat kantor fisik, nomor telepon yang valid, atau kontak HR yang dapat diverifikasi, dapat menjadi tanda-tanda bahwa itu adalah penipuan.
4. Tautan atau Email Tidak Resmi: Perhatikan tautan atau email yang tidak resmi atau alamat email yang mencurigakan.
5. Tidak Ada Proses Wawancara atau Seleksi yang Jelas: Penipuan loker sering kali menjanjikan pekerjaan tanpa proses wawancara atau seleksi yang jelas.
Baca Juga: Waspada! Modus Penipuan dengan Top Up ke E-wallet Berujung Tagihan Pinjol, Ini Cara Melaporkannya
Penulis | : | Ayudya Winessa |
Editor | : | Ayudya Winessa |
Komentar