Find Us On Social Media :

Biasanya Cuma Jadi Pelengkap Makanan, Ternyata Daun Kucai Punya Segudang Manfaaat yang Jarang Diketahui

Daun kucai.

GridFame.id - Mungkin masih banyak dari kita yang asing dengan daun kucai.

Kucai merupakan tanaman herbal yang masuk dalam keluarga bawang (allium).

Masyarakat Indonesia mengenal tanaman ini dengan sebutan ‘daun kucai’ atau ‘bawang kucai’.

Biasanya, irisan daun ini digunakan sebagai pelengkap pada bubur ayam atau campuran isi lumpia.

Baca Juga: Netizen Geger Penempatan Sel Lucinta Luna, Rosa Meldianti Geram: 'Mau Dia Perempuan, Mau Dia Laki-Laki Itu Kan Hak Dia'

Tanaman yang memiliki latin Allium tuberosum ternyata menyimpan banyak manfaat kesehatan.

Termasuk salah satunya dipercaya membantu melawan sel kanker.

Banyak orang sulit membedakan antara daun kucai dan daun bawang karena keduanya sama-sama berukuran panjang dan berwarna hijau.

Daun kucai adalah makanan yang padat nutrisi, daun ini rendah kalori tapi kaya akan nutrisi bermanfaat, seperti vitamin, mineral, dan antioksidan.

Daun herbal satu kaya akan vitamin K, vitamin A, vitamin C, folat, magnesium, fosfor, kalium, dan juga kolin.

Jika diolah dengan cara yang tepat, daun ini tentu menawarkan banyak manfaat baik untuk tubuh kita.

Secara umum, berikut beberapa manfaat daun kucai yang perlu diketahui:

 

Baca Juga: Berita Virus Corona Terkini: Pengorbanan Para Perawat yang Tangani Pasien Virus Corona Jadi Gundul, Ternyata Ini Penyebabnya

1. Menurunkan kolesterol

Daun ini mengandung allicin, yaitu suatu organosulfur yang diklaim dapat membantu menurunkan kolesterol dan tekanan darah.

Allicin dalam herbal ini bertugas untuk melepaskan nitri oksida, sehingga membantu mengurangi kekakuan pada pembuluh darah dan menurunkan tekanan darah.

Herbal ini juga mengandung quercetin, yaitu senyawa yang dipercaya dapat mengurangii risiko penumpukan plak di arteri.

Studi menunjukkan bahwa orang yang menjalani diet tinggi flavonoid, seperti quercetin, memiliki kadar kolesterol dan tekanan darah yang lebih rendah.

2. Baik untuk tulang

Kucai memiliki kandungan vitamin K yang berlimpah.

Vitamin K penting untuk menjaga kesehatan tulang karena membantu mencegah pengeroposan tulang.

Vitamin K meningkatkan memproduksi protein tulang yang disebut osteocalcin.

Osteocalcin inilah yang berperan penting untuk menjaga kepadatan mineral tulang.

3. Mencegah kanker

Berbagai penelitian telah menemukan bahwa sayuran yang masuk dalam keluarga allium (termasuk kucai) diketahui memiliki sifat antikanker.

Dalam sebuah studi yang diterbitkan dalam Journal of National Cancer Institute, para peneliti menemukan, pria dengan asupan sayuran allium yang tinggi berisiko lebih rendah terkena penyakit kanker prostat.

Penelitian lainnya juga menunjukkan bahwa sifat antikanker yang dimiliki sayuran allium dapat membantu melindungi kita dari risiko kanker esofagus (kerongkongan) dan kanker perut.

Baca Juga: Jadi Legenda Bulu Tangkis Indonesia, Mendiang Tati Sumirah Sempat Jadi Kasir Apotek Demi Menyambung Hidup Usai Pensiun

4. Menjaga kesehatan otak

Kandungan kolin dalam kucai nyatanya memberikan banyak manfaat untuk tubuh.

Pasalnya, kolin adalah salah satu nutrisi penting yang dapat membantu menjaga kesehatan otak, termasuk mempertajam ingatan dan mengatur mood.

Hal ini diperkuat oleh sebuah hasil penelitian terbitan The American Journal of Clinical Nutrition tahun 2011.

Penelitian tersebut melaporkan bahwa asupan makanan tinggi kolin membantu meningkatkan fungsi kognitif otak serta penyimpanan memori verbal dan visual.

 

5. Meningkatkan penglihatan

Daun ini mengandung karoten lutein dan zeaxanthin.

Kedua senyawa tersebut diyakini dapat membantu mengurangi stres oksidatif di mata dan memperlambat perkembangan katarak.

Mengonsumsi daun ini dan beragam makanan lain yang juga kaya nutrisi dapat membantu meningkatkan penglihatan Anda.

Baca Juga: Ikut Terseret Kasus, Marshanda Diperiksa Polisi Terkait Meninggalnya Anak Karen Pooroe, Karen: 'Bukan Saya yang Minta'

6. Membantu meredakan stres

Folat dapat membantu meredakan depresi dengan mencegah pembentukan homosistein ​​yang berlebihan di dalam tubuh.

Kadar homosistein yang berlebih dalam tubuh dikaitkan dengan serangan jantung, stroke, dan penggumpalan darah.

Tak hanya itu, kadar homosistein yang berlebih juga dapat mengganggu produksi hormon serotonin, dopamin, dan norepinefrin.

Ketiga hormon tersebut tak hanya mengatur suasana hati saja, tapi juga keinginan untuk tidur dan nafsu makan.

Baca Juga: Duka Melanda Dunia Olahraga, Atlet Bulu Tangkis Legendaris Tati Sumirah Meninggal Dunia