Find Us On Social Media :

Bukti PSBB Jakarta Selama 2 Minggu Berhasil: 'Sudah Flat, Perlambatan yang Sangat Pesat'

Petugas kepolisian menghalau pengendara motor yang akan masuk ke Jakarta karena tidak mengenakan masker saat penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di perbatasan Tangerang Selatan dengan DKI Jakarta, Sabtu (11/4/2020). Pada hari kedua pelaksanaan penerapan PSBB masih banyak pengendara yan

GridFame.id - Persebaran virus corona yang cepat membuat pemerintah melakukan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di berbagai daerah.

Salah satu daerah yang pertama menerapkan PSBB adalah Jakarta sejak Jumat (10/4/2020).

Terhitung PSBB di Jakarta sudah jalan selama 2 minggu.

Jakarta merupakan daerah dengan penderita Covid-19 terbesar se-Indonesia.

Baca Juga: PSBB Jakarta Masih Banyak Pelanggaran, Anies Baswedan Disebut Sebagai Kepala Daerah Terbaik Tangani Corona

Baca Juga: PSBB Dinilai Tak Efektif Tapi Ogah Lockdown, Jokowi: 'Tidak Ada Formula Pasti Dalam Menyelesaikan Covid-19'

PSBB selama dua minggu ini ternyata memberikan dampak yang sangat besar dalam mencegah penularan Covid-19 yang semakin besar.

Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Doni Monardo, mengungkap bahwa tiap harinya terdapat penurunan jumlah kasus baru.

Hal ini disampaikan melalui konfrensi video usai rapat bersama Presiden Joko Widodo, Senin (27/4/2020).

"Kami jelaskan juga khusus DKI, perkembangan yang terakhir kasus positif telah mengalami perlambatan yang sangat pesat," kata Doni seusai rapat terbatas dengan Presiden Joko Widodo, Senin (27/4/2020).

Doni pun bersyukur karena kurva penderita Covid-19 di Jakarta sudah rata.

"Saat ini sudah mengalami flat dan kita berdoa semoga tidak terlalu banyak lagi kasus positif yang terjadi," ujar Doni Monardo.

Baca Juga: Resmi Diperpanjang 28 Hari, PSBB Jakarta Akan Berlaku hingga 22 Mei 2020

Baca Juga: Sebut Turuti PSBB Hanya Basa-basi, Ilmuwan Sebut Puncak Pandemi Corona di Indonesia Terjadi Awal Mei dengan Prediksi Kasus Capai 95 Ribu!

Penurunan data ini terlihat melalui situs resmi Pemrov DKI Jakarta.

Awalnya, pada 15 April lalu, penambahan kasus baru menunjukkan jumlah tertinggi sebanyak 223 orang.

Tetapi, pada 21 April hingga 27 April, penurunan jumlah penderita Covid-19 baru turun secara signifikan.

Pada 27 April, tercatat ada 70 kasus baru di DKI Jakarta.

Doni menyebut bahwa penurunan ini terjadi karena penerapan PSBB yang berjalan dengan baik.

Dengan adanya PSBB, ruang gerak masyarakat yang bisa saja menularkan Covid-19 menjadi terbatasi.

Melihat berhasilnya PSBB menekan angka Covid-19, Doni berharap keadaan Indonesia bisa kembali normal di bulan Juli.

Baca Juga: Bukan Sekedar Gertakan di Masa PSBB, Pemprov DKI Buktikan Ancamannya dengan Tutup Setidaknya 25 Perusahaan hingga Beri Peringatan Ratusan Lainnya

Baca Juga: Kabar Baik Sepekan PSBB, Pasien Sembuh Corona di Jakarta Paling Banyak

"Pada Juli diharapkan kita sudah bisa mulai mengawali hidup normal kembali," ungkapnya.

Selain itu, Doni juga mengingatkan pemerintah untuk melakukan pelacakan pasien Covid-19 yang semakin masif agar bulan Juli Indonesia segera bebas dari virus corona.

"Maka, Presiden menegaskan berulang kali tentang pentingnya upaya kita untuk melakukan tes masif pada April dan Mei. Ini dilanjutkan dengan pelacakan yang agresif serta isolasi yang ketat," ungkapnya.Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Penerapan PSBB di Jakarta yang Mulai Berbuah Hasil...