"Saya ingin mencari tendensi agar masyarakat bisa mengerti, keperawanan disini maksudnya nyawa. Banyak orang bertaruh nyawa namun beberapa orang tidak disiplin," jelasnya.
"Ketika nyawa seseorang tidak diperhatikan tetapi hal sensitif seperti keperawanan sangat disorot. Namun saya tahu cara saya ini salah," tambahnya.
Sarah juga mengaku dirinya langsung menghapus video itu setelah kedua orang tuanya memaki ulah tak masuk akalnya itu.
"Untuk chat yang beredar, saya pastikan 100% itu hoax dan bisa dilaporkan tapi saya berbesar hati jadi saya harap kalian semua bisa memaafkan saya," tandasnya.
Menerima permintaan maaf Sarah Keihl, dr. Tirta menuturkan bila konsekuensi hukum sudah seharusnya dijalani.
Namun dirinya juga mengajak seluruh masyarakat Indonesia untuk memaafkan Sarah Keihl.
"Tujuan awalnya mbak Sarah menjelaskan ada org yg mengorbankan hal berharga dengan nyawa, untuk mengingat perjuangan dokter, tapi salah fatal caranya, walau niat awalnya sarkasme dan tidak ada niat jual diri. Saya pun ga gitu suka caranya, semoga next time lebih bijak membuat statement," terang dr. Tirta.