Find Us On Social Media :

Hindari Lonjakan Tagihan Listrik, Segera Kirim Foto Meteran Listrik PLN Via WhatsApp, Hari Ini Terakhir!

(ilustrasi) Meteran listrik

GridFame.id - Listrik menjadi salah satu kebutuhan dasar masyarakat saat ini.

Terutama di masa pandemi yang membuat kita terus berada di rumah saja.

Pandemi virus corona telah membawa perubahan dalam beberapa aspek kehidupan masyarakat.

Salah satunya adalah pelaporan dan pencatatan meteran listrik PLN.

Selama pandemi Covid-19 PLN menyiapkan layanan lapor stand meter mandiri (Baca Meter Mandiri) melalui aplikasi WhatsApp Messenger ( WA) PLN 123 dengan nomor 08122123123.

Pelaporan mandiri pelanggan bisa dilakukan pada tanggal 24-27 setiap bulannya.

Artinya, hari ini adalah terakhir pelaporan stand meter listrik PLN secara mandiri.

Baca Juga: Dikenal Selalu Adem Ayem, Nana Mirdad Mendadak Berikan Peringatan Pada Rekan Artis & Influencer: 'Please Yuk, Urungkan Niat...'

Baca Juga: Ikut Komentari Lelang Keperawanan Rp 2 Miliar, Rosa Meldianti: 'Kenapa Nggak Otaknya Aja Dilelangin Ya?'

Pelaporan mandiri pelanggan yang valid akan dijadikan prioritas utama dasar perhitungan rekening listrik.

"Jadi kalau pelanggan mengirimkan angka stand kwh meter dan kami nyatakan valid, kami akan menggunakan laporan tersebut sebagai dasar perhitungan rekening. Meskipun petugas catat meter mengunjungi rumah pelanggan," tutur Direktur Niaga dan Manajemen Pelanggan, Bob Saril.

Pilihan terakhir, jika pelanggan tidak mengirimkan laporan mandiri melalui WhatsApp dan lokasi rumah pelanggan tidak bisa didatangi oleh petugas, maka PLN akan menggunakan rata-rata 3 bulan sebagai dasar perhitungan rekening listrik.

Implikasinya akan ada penyesuaian tagihan rekening listrik ketika nanti petugas PLN melakukan pencatatan meter ke rumah pelanggan.

"Meskipun demikian, ada wilayah yang ditutup karena protokol Covid-19, tentu kami tidak bisa melakukan pencatatan. Jika demikian kami akan menggunakan rata-rata 3 bulan sebagai dasar tagihan rekening listrik," tambah Bob.

Pembayaran listrik secara online

Untuk pembayaran listrik atau pembelian token, PLN juga mengimbau pelanggan untuk memanfaatkan layanan online dalam melakukan pembayaran tagihan atau pembelian token listrik.

Pembayaran listrik dapat dilakukan di mana saja tanpa harus mendatangi kantor PLN.

Di antaranya melalui ATM, Internet Banking, SMS Banking, Aplikasi Dompet Digital (E-Wallet) seperti Link Aja, Gopay, dan sebagainya ataupun melalui aplikasi E-Commerce seperti Tokopedia, Bukalapak, Traveloka, dan sebagainya.

Tidak hanya pembayaran, pelanggan PLN juga dapat memaksimalkan pelayanan PLN secara online melalui Contact Center PLN 123 ataupun Aplikasi PLN Mobile.

Di antaranya untuk layanan informasi tagihan, sambung baru, perubahan daya, penyambungan sementara maupun pengaduan pelanggan.

Baca Juga: Jadi Artis Nomor 1 di Indonesia dan Hasilkan Uang Ratusan Juta Sehari, Siapa Sangka Raffi Ahmad Akui Pernah dapat Uang Haram Saat Masih Muda

Baca Juga: Akrab Ngobrol Bareng Mantan Raffi Ahmad, Jawaban Nagita Slavina Saat Ditanya Pilih Anak atau Suaminya Buat Sang Mantan Tak Percaya

Petugas mulai datangi rumah pelanggan

PLN memastikan akan melakukan pencatatan meter secara langsung ke rumah pelanggan pascabayar untuk tagihan rekening bulan Juni 2020.

Pembacaan meter dilakukan dengan tetap memperhatikan Pedoman Pencegahan Pengendalian Covid-19 Kementerian Kesehatan RI untuk antisipasi penyebaran Covid-19 yaitu dengan menggunakan standar APD (Alat Pelindung Diri).

"Akhir bulan Mei ini petugas kami akan kembali mencatat ke rumah pelanggan untuk rekening bulan Juni.Hal ini dilakukan untuk memastikan kesesuaian tagihan rekening listrik dengan penggunaan listrik oleh pelanggan," ungkap Direktur Niaga dan Manajemen Pelanggan, Bob Saril.

Kenaikan tagihan listrik

PLN Karena penerapan kebijakan social distancing maka petugas catat meter tidak bisa mengunjungi pelanggan untuk melakukan pencatatan meter secara langsung.

Untuk itu, tagihan didasarkan pada penghitungan rata-rata penggunaan listrik 3 bulan terakhir (Desember, Januari, Februari).

Pada bulan Maret, masyarakat sudah melakukan PSBB sehingga terjadi kenaikan konsumsi listrik akibat banyaknya aktivitas pelanggan di rumah.

Hal ini menyebabkan terjadinya selisih antara jumlah penggunaan riil dengan pencatatan (yang didasarkan angka rata-rata selama tiga bulan).

Sebagai contoh, penggunaan listrik rata-rata seorang pelanggan selama Desember, Januari, dan Februari adalah 50 kWh.

Ketika PSBB dilakukan pada Maret, penggunaan naik menjadi 70 kWh. Karena PLN menghitung rata-rata pemakaian adalah 50 kWh maka selisih 20 kWh belum ditagih.

Kemudian, selisih 20 kWh tersebut baru dimasukkan pada tagihan bulan April.

Jadi, jika pemakaian listrik pada April sebesar 90 kWh, maka akan ditambahkan sebesar 20 kWh selisih tagihan pada Maret 2020 yang belum tertagih.

Sehingga, total tagihan yang harus dibayar oleh pelanggan di bulan Mei adalah 90+20=110 kWh untuk tagihan bulan April.

Baca Juga: Menakjubkan, Wanita Ini Berhasil Turunkan Berat Badan hingga 70 Kg Tanpa Operasi, Cukup dengan Jauhi Menu Makanan Ini!

Baca Juga: Menurut Penelitian, Orang yang Sering Makan Ayam Akan Lebih Berisiko Terkena Kanker, Begini PenjelasannyaArtikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Hari Ini, Terakhir Kirim Foto Meteran Listrik PLN via WhatsApp".