Find Us On Social Media :

Waspada! Meski New Normal Berlaku, Hindari Tempat Ini Karena 100 Kali Lebih Berisiko Tinggi Tertular Corona!

Ilustrasi new normal life setelah pendemi corona

GridFame.id - Inilah tempat yang paling berisiko tertular corona atau Covid-19 dan simak pencegahannya.

Pemerintah Indonesia sedang mempersiapkan kehidupan baru atau new normal pasca Covid-19.

Sejumlah persiapan telah dilakukan Presiden Jokowi dalam menghadapi new normal.

Baca Juga: Meski New Normal Sudah Diterapkan, Mbah Mijan Wanti-wanti Masyarakat Hindari Tempat Ini untuk Beberapa Waktu: 'Mbah Khawatir Terjadi Sesuatu'

Pemerintah sudah menyusun skenario tahapan untuk menerapkan new normal di Indonesia.

Tahapan ini guna memulihkan perekonomian yang sempat lumpuh saat pandemi Covid-19.

Seperti yang diketahui, skenario new normal tengah ramai diperbincangkan publik akhir-akhir ini.

New normal sendiri mengacu kepada pola hidup normal baru dalam menghadapi pandemi corona.

Pemerintah disebut-sebut akan mulai membuka kembali bidang usaha dengan tetap menerapkan protokoler pencegahan terhadap virus corona.

Pemerintah pun tengah menggodok wacana pelonggaran Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) guna mendorong perbaikan kondisi ekonomi di tengah pandemi Covid-19.

Baca Juga: Jangan Sampai Seperti Korsel! Kalau Tak Mau New Normal Jadi Gelombang Kedua, Ini yang Harus Dilakukan Indonesia!

Pelonggaran PSBB rencananya akan diterapkan pada Juni.

Saat Anda kembali beraktivitas, misalnya bekerja di kantor dan belajar di sekolah, bagaimana cara meminimalkan risiko terinfeksi virus corona?

Masih banyak hal yang belum diketahui ilmuwan terkait virus corona SARS-CoV-2 si penyebab Covid-19.

Namun, semakin banyak data tentang bagaimana virus menular dan bertahan di permukaan, dapat memandu kita bagaimana cara yang tepat saat mulai menjalani new normal nanti.

Cara penularan Covid-19

Satu hal penting yang harus diketahui terkait virus corona SARS-CoV-2, Anda kemungkinan besar tertular jika berdekatan dengan orang yang terinfeksi dalam waktu lama.

Risiko semakin besar jika Anda berada di ruang tertutup bersama dengan orang yang terinfeksi Covid-19.

Baca Juga: Masuki New Normal, Segera Cek Bansos di cekbansos.siks.kemsos.go.id! Ada 3 Program, Gunakan Nomor Kepesertaan untuk Login!

Para peneliti dari Guangzhou, China, meneliti bagaimana virus corona berpindah dan menular di antara 347 orang.

Dalam studi yang terbit di medRxiv, studi ini menemukan bahwa risiko penularan virus di rumah atau kontak dengan orang terinfeksi, 10 kali lebih besar dibanding risiko penularan di rumah sakit, dan 100 kali lebih besar dibanding penularan di transportasi umum.

Lebih menyebar di tempat umum

Di luar rumah, sulit untuk menentukan peringkat risiko, karena kondisi lingkungan sangat beragam.

"Namun apa yang dapat kami katakan adalah, penyebaran SARS-CoV-2 cenderung lebih tinggi di tempat umum, di mana ada banyak orang yang melewati kawasan itu, kata Seema Jasim dari Pusat Penelitian Virus MRC-Universitas Glasgow, Inggris.

"(Penularan juga terjadi) di daerah yang sering dipegang orang.

Baca Juga: Sudah Boleh Makan di Restoran & Jalan Ke Mall, Berikut Pedoman New Normal dari Mendagri untuk Pusat Keramaian

Misalnya pegangan pintu, meja, keyboard komputer, dan lain-lain," imbuh Jasim dilansir New Scientist, Rabu (27/5/2020).

Risiko tertular juga tampaknya lebih tinggi ketika orang lebih aktif secara fisik.

Investigasi terhadap sekelompok kasus di kota Cheonan, Korea Selatan, mengungkap bahwa delapan instruktur kebugaran terinfeksi virus corona setelah menghadiri lokakarya Zumba selama 4 jam.

Beberapa dari mereka kemudian memberikan kelas yang melibatkan latihan dengan intensitas tinggi di studio indoor berukuran kecil.

"Suasana lembab dan hangat, ditambah dengan aliran udara turbulen yang dihasilkan oleh latihan fisik yang intens dapat menyebabkan penularan," tulis tim peneliti yang melakukan penelitian dan laporannya terbit di jurnal Emerging Infectious Diseases.

Namun, siswa yang mengikuti kelas yoga dan pilates di ruang sama tidak terinfeksi Covid-19.

Baca Juga: Beberapa Daerah Pilih New Normal, Mbah Mijan Wanti-wanti Masyarakat Jauhi Pantai: 'Mbah Melihat Gejolak Lempengan Bumi'

Pencegahan

Cuci tangan secara teratur dan menyeluruh masih disarankan untuk mencegah penularan Covid-19.

Masih belum jelas berapa lama virus dapat bertahan dan tetap menular di permukaan, tetapi ini masih dianggap sebagai rute penularan yang signifikan.

"Jika permukaan telah terkontaminasi dengan tetesan dari orang yang terinfeksi,

mungkin ada cukup virus untuk menginfeksi seseorang yang menyentuh permukaan dan selanjutnya mentransfer virus ke mulut, hidung, mata atau wajah mereka," kata Margaret Hosie, juga di MRC, Universitas Pusat Penelitian Virus Glasgow.

"Namun, jika mereka mencuci tangan dengan sabun dan air hangat selama minimal 20 detik, virus di tangan akan hancur."

Sebuah penelitian baru-baru ini mengungkapkan bahwa mencuci tangan enam hingga 10 kali sehari dikaitkan dengan penurunan 36 persen dalam risiko terinfeksi virus corona.

Baca Juga: Bikin Bingung, PSBB di Jawa Barat Diperpanjang Tapi Ridwan Kamil Umumkan New Normal, Ternyata Ini Maksudnya

Hal ini ada dalam laporan yang terbit di Wellcome Open Research.

Untuk diketahui, sabun membantu melarutkan virus.

Oleh sebab itu, jika hanya mencuci tangan dengan air tapi tidak menggunakan sabun, hal ini dianggap tidak efektif.

"Kemudian, menggosok tangan dengan alkohol memang dapat mencegah penularan.

Namun sebaiknya lakukan (dengan alkohol) jika tidak ada akses ke ke fasilitas cuci tangan, kata Hosie.

 

Artikel ini telah tayang di Tribunnewsmaker.com dengan judul Bersiap New Normal, Kenali Tempat yang Paling Berisiko Tertular Corona, Ini Cara Pencegahannya