Find Us On Social Media :

Pantas Angka Kematian Corona di Eropa & AS Lebih Banyak, Beruntungnya Kita Jadi Orang Asia Karena Punya Kelebihan Tak Terduga Ini

Mayat-mayat di Guayaquil, Ekuador dibiarkan tergeletak di Jalanan.

Pakar ilmiah dari Universitas Chiba Jepang menempatkan beberapa kasus virus corona di seluruh dunia dan mendapati perbedaan yang mencolok di beberapa regional.

"Itu berarti kita perlu mempertimbangkan perbedaan daerah regional terlebih dahulu, sebelum kita analisa kebijakan dan faktor yang mempengaruhi penyebaran infeksi di beberapa negara terdampak," kata Akihiro Hisaka dari Pascasarjana Ilmu Farmasi Universitas Chiba.

Asumsi dasar yang terjadi yakni virus, SARS-CoV-2, bermutasi sebagaimana yang virus lakukan kemudian menginfeksi dan menular.

Baca Juga: Harapan Baru Untuk Indonesia! Terima Bantuan Obat Corona dari China, Gubernur Maluku: 'Sudah Berhasil Menyembuhkan!'

"Kita sedang menghadapi momok yang sama dengan respon imun yang sama," kata Jeffrey Shaman, seorang epidemiologi dari Universitas Columbia.

"Ada perbedaan di pengetesan virus, laporan, dan kontrol di tiap-tiap negara. Dan ada juga perbedaan dari tingkat hipertensi, penyakit paru-paru yang parah, dan lain-lain, sesuai dengan yang terjadi di negara terdampak," lanjutnya.