Find Us On Social Media :

Pertama Kali Ada BLT UMKM, Pemerintah Gelontorkan Dana hingga Rp 28,8 Triliun, Hindari Krisis yang Terulang

Buruan daftar, BLT UMKM Rp 2,4 juta hari ini terakhir, buat tambahan modal usaha bikers, nih syarat dan caranya

GridFame.id - Sembilan bulan sudah pandemi Covid-19 melanda negeri ini.

Berbagai upaya pun telah dilakukan pemerintah untuk melakukan pencegahannya.

Selain pada faktor kesehatan, pandemi ini juga secara tak langsung menyerang sektor ekomoni.

Baca Juga: Jangan Sampai Terlambat! BI Cuma Beri Waktu Sampai 28 Desember untuk Tukar 6 Pecahan Rupiah Lama Ini

Baca Juga: Rahasia Elsa Tentang Roy Akhirnya Terbongkar, Simak Bocoran Ikatan Cinta Hari Ini, 16 Desember 2020

Membuat perekonomian masyarakat di Indonesia menjadi carut marut karena banyaknya PHK dan kerugian yang dirasakan banyak perusahaan.

Pemerintah juga melakukan berbagai cara untuk pemulihan ekonomi, salah satunya dengan memberikan bantuan langsung tunai (BLT) kepada masyarakat.

Mulai dari bansos untuk rakyat miskin, BLT subsidi gaji untuk para karyawan swasta dan guru honorer, hingga BLT UMKM untuk para pelaku usaha.

Pemerintah telah mengeluarkan berbagai program bantuan untuk sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) guna meredam dampak pandemi Covid-19, salah satunya melalui program Bantuan Presiden Produktif atau bantuan langsung tunai (BLT) khusus pelaku usaha mikro.

Bantuan untuk UMKM secara langsung ini menjadi yang pertama diberikan oleh pemerintah.

Bukan berupa pinjaman melainkan dana hibah yang tak perlu dikembalikan.

Mengutip dari Kompas.com, Koordinator Tim Kerja Satgas Pemulihan dan Transformasi Ekonomi Bambang Widianto mengatakan, ini baru pertama kalinya pemerintah menggelontorkan BLT kepada sektor usaha.

Baca Juga: Chatting dengan Kahiyang Ayu, Chacha Frederica Kepleset Sebut Hal Ini hingga Kena Tegur Anak Presiden

Baca Juga: Bisa Sembuhkan Luka, Ini Sederet Manfaat Daun Binahong yang Sering Disebut Obat Mistis

"Ini baru pertama kali Indonesia krisis kita punya bantuan langsung kepada UMKM," ujarnya dalam Virtual Talkshow yang digelar HSBC, Selasa (15/12/2020).

Menurut dia, BLT untuk para pelaku usaha mikro menjadi penting, mengingat sektor tersebut menjadi yang paling terdampak oleh pandemi yang telah merebak sejak Maret lalu.

"Di data saya itu, memang kalau kita lihat dibandingan usaha menengah atau usaha besar, usaha mikro itu paling terdampak. Dia bahkan 90 persen mengalami penurunan omzet, khusus mikro," ujarnya.

Penurunan omzet tersebut lebih tinggi dibandingkan sektor usaha menengah yang turun sekitar 80 persen.

"Mereka (sektor mikro) juga harus membayar cicilan, harus membayar utilities seperti listrik dan sebagainya," kata Bambang.

Oleh karenanya, BLT dinilai menjadi perlu oleh pemerintah untuk meringankan beban sektor usaha yang paling terdampak oleh pandemi tersebut.

"Yang biasanya kita memberikan bantuan tunai kepada keluarga, keluarga tetap juga, sekarang kita membutuhkan bantuan langsung tunai kepada UMKM. Ini baru pertama kali Indonesia melakukan itu," ucapnya.

Sebagai informasi, Kementerian Koperasi dan UKM beberapa waktu lalu melaporkan, penyaluran Banpres Produktif untuk usaha mikro telah mencapai 100 persen dari anggaran Rp 28,8 triliun.

Pemerintah juga tidak ingin dampak yang dirasakan oleh sektor riil tersebut memberikan efek domino kepada sektor keuangan seperti perbankan.

"Pemerintah tidak ingin krisis di sektor riil ini menjalar ke sektor keuangan. Jadi kita memberikan restrukturisasi, agar tidak menjalar ke sektor keuangan," ujar Bambang dalam Virtual Talkshow yang digelar HSBC, Selasa (15/12/2020).

Baca Juga: Bagikan Kabar Kurang Menyenangkan, Baim Wong Berikan Peringatan Pada Masyarakat Soal Giveaway Palsu

Baca Juga: Ditinggal Suami Pergi, Zaskia Gotik Mendadak Singgung Soal Masa Lalu: 'Berhenti Menyalahkan'

Menurut Bambang, apabila pemerintah gagal mencegah terjadinya efek domino pandemi Covid-19 ke sektor keuangan, maka krisis moneter yang terjadi pada 1998 dapat kembali terulang.

"Kalau sektor riilnya mati bener-bener, sektor keuangnnya rusak, kita punya krisis ganda, nanti bisa seperti 98 lagi, ini yang kita hindari," kata dia.

Oleh karenanya, melalui dana bantuan program sebesar hampir 50 persen dari total anggaran PEN yakni Rp 695,2 triliun, pemerintah melaksanakan berbagai program khusus bagi sektor UMKM.

"Kita memberikan subsidi bunga, dan kita memberikan penjaminan kepada mereka yang memiliki pinjaman," kata Bambang.

Selain itu, pemerintah juga memberikan BLT khusus sektor mikro yang dinilai merasakan dampak paling besar dari pandemi Covid-19.