Bukan Makan dengan Jumlah Banyak, Ternyata Begini Cara Mudah Agar Badan Tetap Segar Saat Berpuasa
GridFame.id - Saat ini umat muslim telah memasuki bulan Ramadhan.
Saat bulan Ramadhan tiba umat muslim akan menjalakan ibadah puasa.
Ya, umat muslim wajib menjalankan ibadah puasa selama satu bulan penuh.
Saat berpuasa kadang kali kita sering merasa lemas.
Bukan tanpa alasan, sebab kita harus menahan lapar dan haus dalam waktu yang cukup lama.
Namun, mulai sekarang Anda tak perlu khawatir lagi kalau tubuh Anda lemas.
Sebab ada cara mudah agar tubuh tetap segar saat berpuasa.
Cara Mudah Agar Badan Tetap Segar
Nampaknya Anda memang sering merasa lemas saat berpuasa.
Bukan tanpa alasan, sebab kita harus menahan lapar dan haus.
Namun, ternyata ada loh cara mudah agar badan tetap segar saat berpuasa.
Dilansir dari Stlyo.id, namun ada saja sebagian orang yang menjalankan ibadah puasa malah terasa lemas dan lesu.
Nah cara pertama agar tubuh tidak lemas ialah jangan lupa mengonsumsi sayuran hijau saat sahur maupun berbuka ya.
Menurut ahli gizi Universitas Gadjah Mada Yogyakarta, Dwi Budiningsari bahwa sayuran hijau yang bisa kamu konsumsi seperti brokoli yang kaya akan serat, vitamin maupun mineral.
Anda juga jangan lupa untuk minum air putih minimal 8 gelas dalam sehari.
Rumus yang bisa kamu gunakan ialah 2-4-2, yaitu 2 gelas saat berbuka, 4 gelas saat makan malam dan 2 gelas saat sahur.
Hal terakhir yang perlu diperhatikan agar tubuh tidak lemas selama puasa ialah membatasi konsumsi gula.
Seperti yang dilansir dari Kompas.com bahwa maksimal tubuh mengonsumsi 50 gram gula atau setara dengan 4 sendok makan.
Jangan lupa juga untuk rajin berolahraga meskipun sedang berpuasa, Anda bisa melakukan itu saat menjelang buka puasa.
Anda bisa melakukan senam aerobik, yoga atau berjalan kaki selama sepuluh menit.
Baca Juga: Apakah Mencicipi Makanan saat Memasak Bisa Membatalkan Puasa? Begini Penjelasannya...
Efek Buruk Makan Nasi Terlalu Banyak Saat Sahur
Nasi memang sudah menjadi sumber karbohidrat utama bagi orang Indonesia.
Maka itu, banyak yang memilih nasi sebagai sumber energi saat sahur, bahkan banyak pula yang makan dalam jumlah banyak agar perut tetap kenyang saat berpuasa.
Namun, jangan lagi lakukan hal itu sebab bisa memberikan hal buruk untuk tubuh.
Dilansir dari Intisari Online, hal itu diungkapkan oleh dokter gizi dr Juwalita Surapsari, SpGK. Menurutnya, “Makan terlalu banyak tidak akan menjamin kita kenyang lebih lama,” tutur Juwalita kepada Kompas.com, Senin (27/4/2020).
Rumus kenyang yang benar itu adalah adanya makanan tinggi protein dan serat dalam menu makan kita.
Protein dan serat adalah dua komponen yang sangat berpengaruh terhadap rasa kenyang. Sementara itu, karbohidrat tidak akan bertahan lama karena dibakar lebih cepat oleh tubuh dibanding protein.
Penting juga kita ingat, banyak makan nasi saat sahur justru membuat kita mudah dan cepat mengantuk usai sahur dan saat menjalankan ibadah puasa di siang hari.
Baca Juga: Resep Pindang Telur Sambal Kacang, Sajian Rumahan yang Cocok Untuk Buka Puasa
Kenapa? Nasi merupakan makanan yang mengandung karbohidrat tinggi. Pun nasi, melansir hellosehat.com yang menulis artikel dengan judul Kenapa Makan Nasi Putih Bisa Bikin Ngantuk, mengandung indeks glikemik tinggi.
Indeks glikemiks sendiri adalah standar yang dipakai untuk mengukur seberapa cepat makanan tertentu meningkatkan kadar gula di dalam darah.
Nah, hal inilah yang menjadi biang keladi rasa kantuk muncul jika kita makan nasi banyak.
Untuk diketahui, untuk memecah komponen karbohidrat nasi yang dimakan supaya bisa dimanfaatkan oleh seluruh sel kita, tubuh membutuhkan tenaga yang sangat besar untuk memprosesnya.
Proses tersebut dapat memicu peningkatan gula darah dalam tubuh. Supaya kadar gula tidak terlalu banyak dalam tubuh, secara otomatis pankreas menghasilkan hormon insulin.
Insulin meningkatkan kadar triptofan di otak. Selanjutnya, triptofan meningkatkan kadar hormon serotonin dan melatonin yang berkaitan erat dengan munculnya rasa mengantuk.
Serotonin membuat kita merasa tenang dan nyaman. Sedangkan melatonin sendiri adalah hormon yang akan diproduksi agar tubuh bisa beristirahat.
Jadi jangan heran jika setelah makan nasi, terutama dalam porsi yang besar maka mudah mengantuk.
Jadi, seberapa banyak kita harus mengonsumsi nasi sekali makan? Berikut informasi yang didapat dari newhealthadvisor.org, yang mengangkat artikel How Much Riceh per Person?
Baca Juga: Resep Pindang Telur Sambal Kacang, Sajian Rumahan yang Cocok Untuk Buka Puasa
Nasi putih
Banyak ahli gizi merekomendasikan ¼ gelas atau 90 g beras. Tapi itu tidak berlaku untuk semua jenis beras.
Contoh beras basmati dan melati, diketahui membengkak hingga dua kali lipat ukuran sebenarnya setelah dimasak. Jadi setengah cangkir beras basmati menghasilkan nasi 200 kalori.
Begitu juga dengan nasi biji-bijian pendek seperti nasi Arborio, jumlah kalorinya lebih tinggi dalam satu cangkir nasi, sekitar 240 kalori per cangkir.
Beras merah
Dalam artikel "Laporan Konsumen" yang diterbitkan pada tahun 2012, direkomendasikan bahwa setiap orang harus mengkonsumsi tidak lebih dari 2 porsi nasi per minggu (1 porsi nasihasil dari 1/4 cangkir beras).
Tapi AARP menyarankan bahwa, jika beras merah dicuci bersih, dimasak dengan rasio air-beras 6: 1, dan tiriskan semua air tambahan setelah dimasak, dapat mengurangi jumlah yang disarankan sekitar 30%.
Kalori beras merah lebih rendah dari beras putih, beras merah hanya mengandung 220 kalori. Harapan yang menjelaskan berapa banyak nasi per orang, Anda harus memasak berdasarkan varietas mereka.
Kesimpulannya setiap kali makan, jika kita selalu makan nasi, makan nasi secukupya saja. Porsi mudahnya, nasi yang kita makan tidak lebih banyak/besar dari kepalan tangan masing-masing individu.
Tapi ukuran sederhana itu tidak berlaku untuk nasi yang dikepal-kepal atau dipadatkan, seperti timbel, lontong, ketupat, bacang, dan lainnya.
Artikel ini telah tayang di Stylo.id dengan judul, Tips Tubuh Tidak Lemas Selama Menjalani Ibadah Puasa, Mudah Banget!