Hasil riset menemukan, mereka yang berhenti merokok mengalami peningkatan risiko diabetes sebesar 22 persen setelah enam tahun berhenti merokok.
Namun, periset mengatakan ini adalah prosentase peningkatan yang ringan dalam risiko diabetes.
"Riset sebelumnya menunjukkan orang yang berhenti merokok memiliki risiko diabetes yang lebih tinggi," kata Dr. Qi Sun, salah satu peneliti di Brigham and Women’s Hospital yang berafiliasi dengan Harvard.
Meski begitu, ia memaparkan jika risiko tersebut tidak terus-terusan dan tidak menyebabkan orang lebih cepat mati dibanding risiko para perokok.
"Terlepas dari jumlah kenaikan berat badan, mereka yang berhenti merokok selalu memiliki risiko kematian yang lebih rendah," tambahnya.