Find Us On Social Media :

Banyak Keluhan Berat Badan Meningkat Setelah Berhenti Merokok, Apakah Berbahaya?

Stop merokok

GridFame.id – Banyak keluhan yang disampaikan ketika seseorang berhenti merokok, salah satunya bertambahnya berat badan.

Ketika seseorang memutuskan untuk berhenti merokok dalam setahun, pada umumnya mereka bisa naik berat badan sekitar 3,6 -5 kilogram.

Pada 10 Juli lalu sebuah penelitian di Eropa dalam jurnal BMJ versi online menunjukkan bahwa mereka yang berhenti merokok tanpa terapi pengganti nikotin rata-rata mengalami kenaikan berat badan.

Berat badan yang bertambah memang menjadi salah satu efek yang terjadi ketika seseorang memutuskan untuk berhenti dari kebiasaan merokok.

Namun yang terjadi, hal tersebut membuat kekhwatiran besar terkait dengan masalah kesehatan yang disebabkan oleh obesitas.

Jadi harus bagaimana tetap merokok atau berhenti merokok namun berdampak terhadap kenaikan berat badan?

Baca Juga: Satu Indonesia Nyesel Telat Tahu! Menambahkan Satu Bahan Ini Ke Kopi Ternyata Bisa Datangkan Penyakit Jantung, Mending Stop Mulai Sekarang Juga

Fakta berat badan naik setelah berhenti merokok

Jika melihat dari beberapa penelitian yang sudah dilakukan, seseorang baiknya berhenti merokok yang berdampak terhadap peningkatan berat badan.

Riset dari Amerika Serikat mengungkapkan jika pertambahan berat badan pada orang yang memutuskan untuk berhenti merokok tersebut bukanlah satu masalah yang besar.

Sebuah riset yang dipimpin oleh peneliti dari Harvard menemukan bahwa mereka (yang memutuskan untuk berhenti merokok) setidaknya sudah berhasil menurunkan 50 persen risiko kematian dini akibat penyakit jantung dibanding dengan perokok.

Ahli Kesehatan Masyarakat dari George Washington University, Dr Willan Dietz menjelaskan bahwa riset ini sangat bermanfaat untuk mengatasi kekhawatiran masyarakat akan kenaikan berat badan yang terjadi setelah memutuskan untuk berhenti merokok.

“Riset ini menjelaskan kesehatan kita membaik, bahkan jika berat badan bertambah karena berhenti merokok,” ujarnya.

Sebuah riset dari Swedia juga mengungkap bahwa pilihan untuk berhenti merokok adalah hal terbaik yang dilakukan oleh penderita diabetes untuk mengurangi risiko kematian dini.

Baca Juga: Nyesek Banget! Dulu Dipuja-Puja, Mantan Personel JKT48 Ini Malah Dilempar Kaleng Isi Kopi Usai Hijrah: Kena Kepala...

Nikotin dalam rokok memang dapat menekan nafsu makan dan meningkatkan metabolisme.

Karenanya orang yang berhenti merokok namun tidak meningkatkan aktivitas olahraga mengalami peningkatan nafsu makan dan pertambahan berat badan.

Mereka biasanya mengalami rata-rata kenaikan berat badan kurang dari 4,5 kilogram. Tapi, dalam beberapa kasus kenaikan berat badan tersebut terjadi hingga tiga kali lipatnya.

Kenaikan berat badan merupakan bentuk paling umum dari penyebab diabetes, penyakit di mana kadar gula darah lebih tinggi dari biasanya.

Diabetes dapat menyebabkan masalah termasuk kebutaan, kerusakan saraf, penyakit jantung dan ginjal serta aliran darah menuju kaki yang buruk.

Kenaikan berat badan merupakan bentuk paling umum dari penyebab diabetes, penyakit di mana kadar gula darah lebih tinggi dari biasanya.

Dalam penelitian di AS, para peneliti menganalisis lebih dari 170.000 pria dan wanita selama sekitar 20 tahun.

Baca Juga: Khasiat Kulit Petai jadi Obat Alami Impotensi sampai Diabetes, Begini Cara Konsumsinya...

 

Hasil riset menemukan, mereka yang berhenti merokok mengalami peningkatan risiko diabetes sebesar 22 persen setelah enam tahun berhenti merokok.

Namun, periset mengatakan ini adalah prosentase peningkatan yang ringan dalam risiko diabetes.

"Riset sebelumnya menunjukkan orang yang berhenti merokok memiliki risiko diabetes yang lebih tinggi," kata Dr. Qi Sun, salah satu peneliti di Brigham and Women’s Hospital yang berafiliasi dengan Harvard.

Meski begitu, ia memaparkan jika risiko tersebut tidak terus-terusan dan tidak menyebabkan orang lebih cepat mati dibanding risiko para perokok.

"Terlepas dari jumlah kenaikan berat badan, mereka yang berhenti merokok selalu memiliki risiko kematian yang lebih rendah," tambahnya.

Baca Juga: Sepele Tapi Fatal! Meski Enak, Ibu Hamil Sebaiknya Stop Minum Es Teh Manis jika Tak Ingin Sederet Hal Buruk Ini Terjadi pada Calon Buah Hati dalam Kandungan