GridFame.id- Varian virus Covid-19 terus berkembang dan saat ini tercatat sudah memiliki beberapa anak yang dikenal dengan BA.1, BA.1.1, hingga BA.3.
Terbaru ada kabar buruk yakni adanya subvarian Omicron BA.2 terkonfirmasi di Indonesia.
Terdeteksinya subvarian Omicron BA.2 diketahui dari metode Whole Genome Sequencing (WGS).
“Berdasarkan data dari GISAID tanggal 13 Maret lalu, sejak awal tahun 2022 mulai terlihat kenaikan Omicron BA.2 dan jumlahnya telah mencapai 8.302 sequence Indonesia,” ujar Juru Bicara Satgas Covid-19 dalam keterangan pers daringdikutip GridFame.id dalam kanal YouTube BNPB.
Omicron BA.2 merupakan ‘anak’ dari varian Omicron yang sdudah terfeteksi di Indonesia sejak awal tahun 2022.
Pada penyampaiannya tesebut dia juga memberikan informasi bahwa subvarian ini sudah terdeteksi di 19 provinsi di Indonesia.
Merujuk data Kemenkes, 19 provinsi tersebbut diantaranya adalah Aceh, Sumatera utara, Kepulauan Riau, Jambi, Bengkulu, Lampung, Banten, DKI Jakarta.
Kemudian Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur , Nusa Tenggara Barat , Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Sekatan, Sulawesi Tengah dan Gorontalo.
Sementara itu Sekretaris Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi menyampaikan adanya peningkatan BA.2.
Baca Juga: Bernapas Lega 2 Wilayah Ini Terbebas Omicron Sisanya Masih Sisa DKI Paling Tinggi
Saat ini sudah ada 668 kasus Covid-19 akibat penularan BA.2 yang terdeteksi di Indonesia.
“Kami sampaikan BA.2 sudah 668 kasus, tapi emang lebih kecil BA.1.1, BA.1,” ungkap Sektretaris Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi.
“Hasil pengamatan kami hingga saat ini terkait karakteristik Omicron BA.2 ini memiliki tingkat transmisi yang tinggi atau lebih cepat menular serta tingkat keparahan apabila seseorang terinfeksi,” imbuhnya.
Lebih lanjut Nadia juga mengatakan mengenai gejala yang dialami pasien yang terpapar BA.2 diantaranya, badan terasa pegal, pilek dan juga sakit tenggorokan.
Terkait dengan subvarian tersebut Nadia juga memaparkan bahwa BA.2 juga dapat menurunkan efektifitas vaksin.
Kendati begitu, dirinya mengatakan bahwa hal tersebut membutuhkan kajian lebih lanjut.
“Masih diperlukan banyak data, apakah benar menurunkan efikasi vaksin,” katanya.
Maka dari itu ia meminta masyarakat agar mewaspadai laju penularan subvarian Omicron BA.2.
“Karena itu, kami selalu ingatkan untuk tidak pernah lelah dengan protokol kesehatan. Gunakan masker dengan benar serta segera melengkapi vaksinasi Covid-19,” tandasnya.
Baca Juga: Was-Was Varian Baru Deltacron 11 Tanda Ini Bisa Jadi Gejala Awal Terinfeksi