GridFame.id - Kabar duka datang dari artis OVJ meninggal dunia, tangis sang istri pecah mengenang detik-detik terakhir orang tercinta berpulang untuk selama-lamanya.
Artis OVJ meninggal dunia sempat diduga kena guna-guna ternyata dalam tubuhnya mengidap penyakit yang mengancam jiwa.
Artis OVJ meninggal usai mendapatkan perawatan intensif di Rumah Sakit Dharmais, Jakarta Barat.
Keluarga begitu terpukul kehilangan orang tercinta selama-lamanya.
Manajer sang komedian yang membagikan kabar duka lewat sosial media.
“Innalillahi wa innailaihi rajiun.
Telah berpulang ke Rahmatullah teman kita pelawak,” tulis sang manajer.
Sang komedian meninggal di usia 47 tahun.
Rekan sesama komedian pun begitu berduka kehilangan salah satu pelawak ternama.
Sempat Diduga Kena Guna-guna
Jauh sebelum jatuh sakit dan akhirnya meninggal dunia, sang komedian sempat mengaku kondisi tubuhnya selalu lemah jika keluar rumah.
Singkat cerita, sang komedian curiga kalau dirinya diguna-guna oleh orang yang tak suka padanya.
Pengakuan itu, menurut pelawak Arie Untung, disampaikan sendiri oleh Budi.
“Jaman dulu waktu syuting, jarang sampai malam karena gangguan kesehatan. Dia misalnya (syuting) sudah dari siang terus ketemu malam langsung lemas. Dulu dia percaya perasaan ada yang jahat sama dia (diguna-guna), tapi itu kan dulu ya, pendapat dia. Belakangan sudah agak mendingan, dia pernah waktu syuting tiap keluar rumah lemas, pokoknya aneh-aneh sakitnya beda-beda," kata Arie Untung.
Arie ingat betul cerita itu terjadi delapan tahun yang lalu. Sejak curiga dirinya diguna-guna, kondisi kesehatan sang komedian memang terus menurun.
Bahkan, bobot tubuhnya merosot drastis. Namun, setelah akhirnya dirawat di rumah sakit sampai akhirnya meninggal dunia,
Arie yakin kalau sang komedian bukan korban ilmu hitam.
“Waktu itu dia bilang ada yang ngerjain, tapi kayaknya bukan. Itu pendapat beliau. Macam-macam . Namanya asumsi, mungkin saja ada yang iseng. Tapi kalau dilihat sekarang sakitnya sih kayaknya enggak (diguna-guna) ya," kata Arie.
Sepotong Cerita Mengenang Budi Anduk Sudah Tiada
Sang istri komedian mengatakan Budi Anduk tak pernah mengeluh sakit hingga akhirnya ajal menjemput.
Meski telah mengetahui ada penyakit serius dalam tubuhnya, pelawak Budi Anduk enggan pergi ke rumah sakit.
"Saya sampai nangis-nangis bujuk dia (Budi) untuk ke rumah sakit, tapi dia selalu bilang, 'badan saya sehat'," ujar Neneng Nurhayati, istri almarhum Budi.
Dikatakan sang istri, Budi Anduk selalu mengatakan dirinya sehat.
"Padahal, yang kami lihat itu beda. Badan dia (Budi) bengkak, tapi dia selalu bilang dia sehat dan Allah akan sembuhkan. Dia susah diajak ke rumah sakit. Dari dulu, tiap sakit dia nggak mau bikin orang repot," lanjut Neneng.
Wawan pun mengakui betapa sulitnya membujuk almarhum untuk mau pergi ke rumah sakit.
"Kadang, kalau kami paksa atau bawa dia ke rumah sakit, dia bilang kami akan dimusuhi. Ya sudah, kami nangis di luaran (tanpa sepengetahuan almarhum) saja," ucap Wawan.
Menurut keterangan Neneng, sejak April 2015, dokter di Rumah Sakit Kanker Dharmais (RSKD) memang telah mengindikasi ada ketidakberesan di paru-paru almarhum.
Akan tetapi, dikatakan Wawan, karena almarhum takut dan enggan menjalani kemoterapi, ia bersikeras untuk tetap di rumah dan menegaskan bahwa dirinya tak merasa sakit.
Pada akhirnya, dengan berbagai bujukan bercampur kebohongan demi kebaikan, Budi pun bersedia dibawa ke rumah sakit.
Akan tetapi, nasib berkata lain. Almarhum Budi memang harus meninggalkan dunia ini di Rumah Sakit Kanker Dharmais, Jakarta.
Jenazah Budi dimakamkan di TPU di Jalan Kampung Kemang, Pondok Gede, Bekasi.
Sebelumnya, jenazah sempat dibawa ke rumah duka dan kemudian disalatkan di Masjid Jami' Al-Abraar, di Jatiwaringin, Bekasi, dikutip dari Tribunnews.
Gejala Paru-paru Basah yang Wajib Diwaspadai
Paru-paru basah sebenarnya tidak dikenal dalam dunia medis. Istilah ini hanya familiar bagi masyarakat awam untuk menjelaskan adanya masalah pada paru-paru yang parah dengan indikasi terdapat penumpukan cairan di organ tersebut. Istilah paru-paru basah dalam bahasa medis disebut sebagai pneumonia.
Paru-paru basah atau pneumonia memang termasuk penyakit yang layak diantisipasi.
Melansir NIH, terdapat sejumlah komplikasi pneumonia yang mungkin mengancam nyawa.
Ini termasuk:
- Gangguan pernapasan akut (ARDS) dan gagal napas yang merupakan komplikasi umum dari pneumonia serius
- Kerusakan ginjal, hati, dan jantung, yang terjadi ketika organ-organ ini tidak mendapatkan cukup oksigen untuk bekerja dengan baik atau ketika sistem kekebalan merespons infeksi secara negatif
- Necrotizing pneumonia, yaitu suatu kondisi yang berkembang ketika infeksi menyebabkan jaringan paru-paru mati dan membentuk abses paru-paru (kantong jaringan berisi nanah). Itu juga membuat pneumonia menjadi lebih sulit diobati. Penderita mungkin akan memerlukan pembedahan atau drainase dengan jarum untuk mengeluarkan nanah
- Gangguan pleura, di mana jaringan yang menutupi bagian luar paru-paru mungkin meradang, dan rongga dada di sekitar paru-paru mungkin terisi cairan dan nanah
- Sepsis yang terjadi ketika bakteri dari paru-paru masuk ke dalam darah dan menyebabkan peradangan di seluruh tubuh.
Oleh sebab itu, penting untuk mengenal beragam gejala paru-paru basah atau pneumonia sebagai langkah deteksi dini penyakit tersebut dan mendukung proses pengobatan.
Gejala paru-paru basah
Paru-paru basah atau pneumonia pada dasarnya adalah pembengkakan (peradangan) jaringan di satu atau kedua paru-paru.
Pneumonia biasanya disebabkan oleh infeksi bakteri. Tapi, pneumonia bisa juga disebabkan oleh virus, termasuk virus corona (Covid-19). Melansir NHS, gejala pneumonia dapat berkembang secara tiba-tiba dalam waktu 24 hingga 48 jam atau muncul lebih lambat selama beberapa hari.
- Gejala umum pneumonia ini di antaranya, meliputi:
- Batuk yang mungkin kering, atau mungkin juga mengeluarkan lendir kental berwarna kuning, hijau, coklat atau bernoda darah (dahak)
- Kesulitan bernapas, di mana pernapasan Anda mungkin cepat dan dangkal, dan Anda mungkin merasa sesak, bahkan saat beristirahat
- Detak jantung cepat
- Suhu tubuh tinggi
- Merasa tidak sehat secara umum
- Berkeringat dan menggigil
- Kehilangan selera makan
- Nyeri dada yang semakin parah saat bernapas atau batuk
Sedangkan, gejala pneumonia yang kurang umum termasuk:
- Batuk darah (hemoptisis)
- Sakit kepala
- Kelelahan
- Merasa sakit atau sakit
- Mengi
- Nyeri sendi dan otot
- Merasa bingung dan disorientasi, terutama pada orang lanjut usia
Jika Anda mengalami suhu tinggi, batuk baru dan terus menerus, atau kehilangan indra penciuman, itu bisa jadi virus corona (Covid-19).
Segera hubungi dokter atau fasilitas kesehatan jika Anda mencurigai memiliki gejala paru-paru basah atau pneumonia, maupun Covid-19. Pneumonia dapat menyerang orang-orang dari segala usia, tetapi memang lebih umum dan bisa lebih serius pada kelompok orang tertentu, seperti anak-anak dan lanjut usia (lansia).
Orang-orang dalam kelompok ini lebih mungkin membutuhkan perawatan rumah sakit jika mereka mengembangkan pneumonia, dikutip dari Kompas.com.