- Serangan jantung adalah masalah kegawatdaruatan penyakit jantung koroner yang bersifat mendadak dan berat
- Serangan jantung adalah pembunuh nomor satu di dunia
- Faktor risiko serangan jantung meliputi faktor risiko tetap (yang tidak dapat diubah) dan faktor risiko dapat diubah atau dimodifikasi (faktor gaya hidup)
- Nyeri dada adalah keluhan utama yang paling sering terjadi pada penderita serangan jantung
- Komplikasi serangan jantung dapat berupa gagal jantung: gangguan pompa jantung yang mengakibatkan alian darah yang tidak lagi bisa memenuhikebutuhan makanan dan oksigen tubuh secara normal
- Gejala dan tanda gagal jantung meliputi penderita mengeluh mudah lelah (sesak saat beraktifitas) dan kaki bengkak Komplikasi serangan jantung lannya, yakni gangguan irama jantung atau aritmia yang bisa membahayakan nyawa
Fakta tersebut dilansir dari Buku Menaklukkan Pembunuh No. 1: Mencegah dan Mengatasi Penyakit Jantung Koroner secara Tepat dan Cepat (2010) karya A. Fauzi Yahya, serangan jantung memang acap kali terjadi secara mendadak dan menimpa siapa saja tanpa pandang bulu, termasuk seorang dokter spesialis jantung dan pembuluh darah.
Waktu serangan jantung pun bisa terjadi kapan saja, bahkan saat penderita tengah bermimpi di penghujung fajar, dikutip dari Kompas.com.
Penyakit jantung koroner (PJK) merupakan salah satu masalah kesehatan pada sistem kardiovaskular, di mana angka kejadiannya makin meningkat.
Dodit Mulyanto Terkena Serangan Jantung, Sang Komedian Merasa Sudah Mau Meninggal
Komika Dodit Mulyanto menjadi bintang tamu dalam kanal YouTube Andre Taulany. Dalam kesempatan itu, bintang film Cek Toko Sebelah ini membicarakan soal penyakit serangan jantung koroner yang pernah dirasakannya.
Pada usia 29 tahun, komika Dodit Mulyanto pernah merasakan serangan jantung koroner. Beruntung, nyawa Dodit masih bisa tertolong dan segera ditangani. Kejadian itu dialami Dodit ketika ia mengisi sebuah acara di Solo.
“(Serangannya) itu di kamar hotel, malamnya mau show di Solo. Saya mandi, setelah mandi kok enggak enak badan, keringat dingin keluar, abis itu saya pingsan, sambil kayak merangkak buka pintu, minta tolong,” kata Dodit. “Langsung disuntik dan dirawat 16 hari jadi show-nya batal semua,” tambah Dodit, dikutip dari Kompas.com.
Dodit membongkar faktor utama yang membuatnya terkena penyakit mematikan itu karena stres. Diakui Dodit saat usia 29 tahun, Dodit merasa sangat stres dengan pekerjaannya. “(Karena) stres sih. Kita kan dulu ngambil job off air, harus bangun pagi, setiap hari pindah kota tanpa tim yang baik," kata Dodit.
"Akhirnya, saya stres. Waktu umur 29 tahun serangan jantung koroner,” ujar Dodit melanjutkan.