Find Us On Social Media :

'Sakitnya Sudah Lama' Remuk Hati Baim Wong, Orang Tercinta Meninggal Jam 10 Malam! Bisa Renggut Nyawa Waspadai Gejala Diabetes yang Sering Tak Disadari Ternyata Berisiko Kematian Mendadak

Orang tercinta Baim Wong meninggal dunia! Diduga karena diabetes, waspadai gejala awal penyakit ini berisiko kematian mendadak

GridFame.id - Kabar duka datang dari keluarga Baim Wong, orang tercinta meninggal dunia.

Baim Wong meski remuk hatinya berusaha tegar orang tercinta berpulang selama-lamanya diduga karena menderita penyakit diabetes.

Orang tercinta Baim Wong meninggal dunia di Rumah Sakit Abdi Waluyo, Menteng, Jakarta Pusat.

Berkaca dari orang tercinta Baim Wong nyawanya direnggut diduga karena diabetes, gejala awal penyakit ini sendiri terkadang banyak tak disadari.

Gejala awal diabetes perlu diketahui, khususnya oleh orang yang memiliki faktor risiko lebih tinggi.

Adapun orang yang memiliki faktor risiko terserang diabetes adalah mereka yang memiliki turunan penyakit gula darah, obesitas, dan menjalankan gaya hidup tidak sehat.

Diabetes adalah kondisi kadar gula darah tinggi yang tidak normal.

Cara untuk mengukur kadar gula adalah dengan melakukan tes darah di klinik atau rumah sakit.

Selain itu, pengidap diabetes, baik tipe 1 maupun tipe 2, biasanya mengalami sejumlah gejala awal berupa sering buang air kecil, sering haus, dan lapar yang berlebihan, ternyata bisa berisiko kematian mendadak?

Baca Juga: 'Enggak Terima Sepeser Pun' Nahloh Bak Hidup Bercermin Bangkai! Usai Baim Wong Cabut HAKI Citayam Fashion Week Bonge Blak-blakan Soal Rp 500 Juta dari Paula Verhoeven, Sosok Ini Bongkar Faktanya

Penderita Diabetes Bisa Meninggal Mendadak?

Penyakit diabetes bisa meningkatkan risiko meninggal mendadak ketika terjadi komplikasi. Komplikasi bisa terjadi ketika penyandang diabetes tidak mengontrol penyakitnya, sehingga kondisi tersebut memengaruhi kerja organ tubuh lainnya.

Konsultan Metabolik Endokrin Dr. dr. Fatimah Eliana, SpPD, KEMD, FINASIM menyebutkan, ada dua jenis komplikasi diabetes, yakni komplikasi akut dan komplikasi kronis.

Komplikasi akut artinya terjadi secara mendadak, sementara dampak komplikasi kronis baru dirasakan bertahun-tahun kemudian akibat hiperglikemi yang berkelanjutan.

Komplikasi akut dibagi lagi menjadi dua, yaitu hipoglikemi dan hiperglikemi.

Hipoglikemi terjadi ketika gula darah rendah hingga mencapai di bawah 60 mg/dL, sementara hiperglikemi terjadi ketika gula darah tingginya di atas 300 mg/dL.

"Gula darah stabil jika gula darah sebelum makan tidak lebih dari 120, maksimal 130. Setelah makan jangan lebih dari 180," katanya dalam diskusi bertajuk "Gerakan Lawan Diabetes Bersama Dia" di Lotte Shopping Avenue, Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (13/11/2019) silam.

Eliana menambahkan, glukosa merupakan satu-satunya sumber energi yang bisa dipergunakan oleh otak. Jika bahan bakar tersebut tidak ada atau turun hingga di bawah 60 mg/dL, maka otak tidak akan bisa bekerja optimal.

Orang tersebut pertama-tama akan mengalami hipoksia (kekurangan pasokan oksigen di sel dan jaringan) terlebih dahulu. Sehingga dia akan merasakan beberapa gejala seperti pusing dan sempoyongan.

Baca Juga: 'Tolong Jangan Salahkan Paula, Ini Tindakan Saya' Baim Wong Kena Mental! Resmi Lepas Citayam Fashion Week, Suami Paula Verhoeven Bantah Tudingan Cari Untung: Tidak Ada Niatan...

Ketika oksigen di otak semakin berkurang, sirkulasi di seluruh otak juga akan berkurang. Kondisi itu menyebabkan pembuluh darah mengecil sehingga orang tersebut akan mengalami stroke iskemik.

Stroke iskemik sendiri terjadi ketika pembuluh darah yang memasok darah ke area otak terhalang oleh bekuan darah. Jika ditangani dengan pemberian glukosa, seperti teh manis hangat atau permen cokelat, kondisi bisa lebih membaik. Namun jika tidak, otak akan kekurangan oksigen dalam waktu lama.

"Ini bisa menyebabkan kerusakan otak yang irreversible atau tidak bisa kembali normal," kata Eliana. Dokter Spesialis Gizi Klinik Dr. dr. Fiastuti Witjaksono, MS, MSc, SpGK (K) menambahkan, hipoglikemik yang tidak ditangani dengan baik bisa berakibat fatal, bahkan kematian, sebab jarak makan terakhir hingga makan pagi bisa sangat panjang.

Jaraknya bisa mencapai sekitar 12 jam sehingga meningkatkan risiko gula darah turun sangat banyak. Itulah mengapa seringkali penyandang diabetes diwajibkan makan sebelum tidur, supaya risiko hipoglikemi saat tidur rendah. Namun, pastikan makanan yang dikonsumsi tidak tinggi gula. Misalnya, buah-buahan atau sayur-sayuran.

"Orang diabet tidak selalu glukosa darahnya tinggi, tapi gampang tinggi dan turun." "Kalau enggak benar makannya, tengah malam bisa hipoglikemi, keringat dingin, bisa meninggal saat dia tidur," ujarnya, dikutip dari Kompas.com.

Gejala awal diabetes

Sebagaimana diberitakan KOMPAS.com pada Selasa (10/8/2021), kepala petugas medis di Pendulum, sebuah perusahaan yang membuat produk untuk membantu mengontrol kadar glukosa, dr. Orville Kolterman, MD mengatakan, gejala awal diabetes dikenal dengan 3 P, yakni:

- Poliuria: Sering buang air kecil

- Polidipsia: Peningkatan rasa haus

Baca Juga: 'Saya Sebal..' Dihantam Hujatan, Baim Wong Resmi Cabut HAKI Citayam Fashion Week! Suami Paula Verhoeven Beri Persayaratan dan Minta Bonge dkk Lakukan Hal Ini: Cuma Tolong..

- Polifagia: Rasa lapar yang berlebihan

Penderita diabetes tipe 1 tidak menghasilkan insulin sama sekali, sehingga umumnya sering menunjukkan gejala yang lebih dramatis jika dibandingkan dengan pengidap diabetes tipe 2.

Dokter farmasi dan salah satu pendiri Diabetes Doctor Supplements, Stephanie Redmond mengatakan, diabetes tipe 1 lekat dengan kerusakan yang sangat cepat dan gejala yang parah, sehingga pasien harus dirawat di rumah sakit untuk mendapatkan diagnosis.

"Sementara diabetes tipe 2, pankreas masih bisa membuat insulin, hanya saja tidak bekerja sebagaimana mestinya, sehingga terkadang gejala tak terlihat jelas untuk diagnosis tipe 2," ujarnya.

Berikut ini pola kemunculan tiga gejala awal diabetes:

1. Rasa lapar yang berlebihan

Pengidap diabetes mungkin mengalami rasa lapar berlebihan, karena tubuh tidak memproduksi atau menggunakan insulin dengan benar. Insulin adalah hormon yang membantu tubuh memecah gula dari makanan yang dikonsumsi dan mengubahnya menjadi energi. Akan tetapi, ketika insulin tidak tersedia atau tidak berfungsi dengan baik di dalam tubuh, orang tersebut tidak mendapatkan energi dari makanan yang dikonsumsi.

Hal ini dapat menyebabkan tubuh terus merasa lapar, meski sudah makan. Rasa lapar berlebihan merupakan tanda peringatan dini yang penting, karena dapat mengindikasikan resistensi insulin atau kadar insulin yang tinggi, bahkan sebelum ada gejala lainnya. "Resistensi insulin dan kadar insulin tinggi berkembang sebelum gula darah tinggi, jadi ini adalah saat yang tepat untuk membuat beberapa perubahan sejak dini," kata Redmond.

2. Sering buang air kecil

Baca Juga: 'Dateng Terakhir Tapi Cari Untung' Waduh! Ikut Nimbrung Remaja di Sudirman, Paula Verhoeven dan Baim Wong Banjir Kecaman Gegara Diduga Diam-Diam Bikin Brand Pakai Nama Citayam Fashion Week

“Ketika kadar gula darah meningkat, ginjal mulai membuang gula ke dalam urine,” kata Kolterman. Kondisi ini akan menarik air ekstra dari tubuh ke dalam urine, kemudian mengisi kandung kemih lebih cepat, sehingga buang air kecil menjadi lebih sering. Redmond mengingatkan, jika buang air kecil lebih sering, terutama sebanyak dua kali lipat dari normal, hal itu perlu dikhawatirkan.

"Seorang pria memberi tahu saya bahwa dia menemukan semut memakan urinenya di sekitar toilet, karena urinenya sangat manis," ungkapnya. "Ada juga pasien yang menggambarkan bau manis yang berbeda, ketika mereka buang air kecil," imbuhnya.

3. Sering haus

Selain lebih sering buang air kecil, pengidap diabetes juga mungkin merasa lebih sering haus. Banyak penderita diabetes minum lebih banyak untuk mengatasi rasa haus.  Jika tidak cukup minum untuk menghilangkan dahaga, pasien diabetes mungkin mengalami gejala dehidrasi tambahan, termasuk mulut kering atau penglihatan kabur.

Gejala tersebut menunjukkan bahwa diabetes telah berkembang dan mulai mempengaruhi seluruh tubuh. "Mulut kering atau penglihatan kabur, biasanya berarti kadar glukosa sudah sangat tinggi," jelasnya. Gejala awal diabetes bisa dirasakan oleh sebagian pasien, namun sebagian lainnya sulit untuk mendeteksi tanda gula darah tinggi yang dialaminya.

Jika mengalami tanda-tanda tersebut, sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan diagnosis dan penanganan yang tepat. "Gejala tersebut juga bisa menjadi tanda masalah lain, termasuk penyakit ginjal, prostat, kanker, atau penyakit mata," ucapnya. "Jadi, meski harus memperhatikan gejala-gejala ini sebagai tanda diabetes, evaluasi oleh dokter pun dibutuhkan untuk menyingkirkan penyebab lain," pungkasnya.

Mengenang Sosok Ibunda Baim Wong yang Sudah Tiada, Sosok yang Dermawan

Kabar duka datang keluarga suami Paula Verhoeven, Baim Wong yang kehilangan sang ibu, Kartini Martaatmadja atau Kartini Johny Djaelani Jumat (6/3/2020) malam, dikutip dari Tribunnews.

Jenazah ibunda Baim Wong, Kartini Marta Atmadja, dibawa ke Purwakarta, Jawa Barat pada Sabtu (7/3/2020) lalu. Winda, salah seorang kerabat Baim Wong, membocorkan penyebab meninggalnya sang bunda. "Sakitnya udah lama," ucapnya lagi.

Baca Juga: 'Baim Paula Baca, Jangan Norak' Langsung Kena Mental! Ikut Gerah dengan Keributan HAKI Citayam Fashion Week, Ridwan Kamil Sindir Baim Wong yang Dituding Cari Untung: Tidak Perlu Ikut Campur!

Mendiang Kartini Marta Atmadja meninggal dunia di usia 73 tahun. Jenazah dimakamkan di TPU Sinar Sari Rawa Mekar, Purwakarta, Jakarta Barat. Kehilangan ibunda tercinta, aktor Baim Wong baru menyadari ternyata ada banyak hal yang tak diketahui dari sang ibunda.

"Baru kemarin saya tahu dari papah, ternyata hampir semua uang yang saya kasih ke mamah digunakan untuk membantu anak-anak yatim piatu," tulis Baim.

Selain itu, dengan uang yang diberikan oleh Baim, ternyata selama ini ibunya juga membantu saudara-saudaranya yang ada di Purwakarta.

Dalam unggahannya yang disertai foto Baim memeluk sang ibu, Baim menuliskan bahwa selama ini ibunya tidak pernah menggunakan uang itu untuk keperluannya. "Dan memang hampir tidak pernah saya melihat mamah memakai tas mahal, dan memakai baju yang mahal," tulis Baim di akun Instagram @baimwong. 

Sebelumnya, dalam tayangan YouTube Esge Entertainment, setelah pemakaman ibunya, Baim juga menceritakan bahwa sang ibu tidak pernah menganggap uang yang ia miliki sepenuhnya menjadi miliknya.

"Dan juga enggak tahu ya, saya juga belajar kalau memang mama itu enggak pernah melihat uang seperti punya dia (dermawan), itu pelajaran paling banyak," kata Baim, dikutip dari Kompas.com.

Baca Juga: 'Gue Daftarin Nama Baim Biar Ganti Nama' Heboh Baim Wong dan Paula Verhoeven Daftarkan Citayam Fashion Week ke HAKI, Ernest Prakasa Langsung Beri Tanggapan Nyelekit: Kok Bisa Merasa Berhak?