Deputi Direktur Pengaturan, Perizinan, dan Pengembangan Fintech Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Munawar Kasan menambahkan pinjol ilegal bisa menerapkan bunga 1 sampai 2 persen per hari.
"Denda juga tidak jelas, misal total pembayaran harusnya Rp 1,2 juta kemudian saya terlambat 2 hari langsung jadi Rp 1,5 juta, pokoknya seenaknya sendiri," jelas dia.
Selain itu pinjol ilegal juga melakukan penagihan pinjaman secara kasar disertai ancaman. Pinjol ilegal juga biasanya meminta akses data pribadi secara berlebihan.
"Kalau pinjol yang legal, akses data pribadi itu tidak boleh berlebihan. Data itu ya terkait dengan transaksinya saja, tidak boleh akses data gambar, galeri," urai dia.
Sayangnya, Munawar menjelaskan pelaku pinjol ilegal ini rata-rata sulit dideteksi. Berdasarakan penelusurannya, server, sistem elektronik, dan aplikasi dari pinjol ilegal ini biasanya berada di luar negeri.
Lebih jauh, pinjol ilegal biasanya menawarkan pinjaman melalui pesan pribadi.
"Pinjol legal tidak boleh itu," tegas dia.
Munawar menekankan, pinjol yang memiliki izin tidak diperkenankan melakukan penawaran melalui aplikasi pesan misalnya SMS atau Whatsapp, dikutip dari Kompas.com.
Baca Juga: 5 Aplikasi Pinjol Legal Tanpa BI Checking Terbaru 2022
Cek Pinjol Ilegal atau Legal di Situs cekfintech.id
Ketua Umum AFTECH Pandu Patria Sjahrir mengatakan, melalui situs cekfintech.id ini masyarakat dapat mengetahui sebuah platform pinjol yang dimaksud legal atau ilegal.
"Kalau buat konsumen saya pasti ngulang-ngulang terus, tolong inisiatif cekfintech.id itu sudah ada. Jadi kalau misalnya ada laporan dari konsumen (tentang pinjol ilegal) tolong dicek ke sana," ujarnya saat konferensi pers di Wisma Mulia 2, Jakarta, Senin (10/10/2022).