Find Us On Social Media :

Atta Halilintar Dilaporkan ke Polisi Dugaan Kasus Robot Trading Net89, Ini Peran Suami Aurel Hermansyah! Begini Cara Bedakan Investasi Bodong dan yang Aman

Suami Aurel Hermansyah, Atta Halilintar dilaporkan ke polisi dugaan investasi bodong

Kuasa hukum para korban, Zainul Arifin, menjelaskan Atta Halilintar diduga menerima hasil kejahatan dari Founder Net89, Reza Paten dalam kegiatan lelang bandana senilai Rp 2,2 miliar.

"Kalau Atta Halilintar diduga lelang bandana ya Rp 2,2 m dari founder-nya Net 89 Reza Paten," ujar Zainul, dikutip dari Tribunnews.

"Taqy Malik diduga menerima hasil kejahatan dari Reza Paten dalam kegiatan lelang sepeda brompton sebesar Rp 700 juta," tutur Zainul dalam keterangan resmi yang diterima Kompas.com, Rabu (26/10/2022).

Sementara, kata Zainul, Kevin Aprilio berperan sebagai leader/endorse Net89, diduga mempromosikan Net89 melalui media sosial dan zoom meeting.

"Adri Prakarsa berperan sebagai leader/endorse/Topaz Grup Autosultan Net89, diduga mempromosikan Net89 melalui media sosial, ikut serta memengaruhi orang lain untuk menjadi member," ucap Zainul.

Sedangkan, kata Zainul, Mario Teguh berperan sebagai leader/endorse dan founder Billions Group Net89. "(Mario Teguh) diduga mempromosikan Net89 melalui media sosial, ikut serta mempengaruhi orang lain menjadi member Net89," tutur Zainul, dikutip dari Kompas.com.

Berkaca atas kasus dugaan investasi bodong, penting untuk mengetahui ciri-ciri investasi bodong dan yang aman.

Ciri-ciri Investasi Bodong yang Perlu Diwaspadai

Agar tidak menjadi korban selanjutnya, penting untuk mengetahui ciri-ciri praktik investasi bodong. Berikut ini adalah ciri-ciri investasi bodong yang perlu diwaspadai:

Baca Juga: Jangan Sampai Tertipu Janji Manis Investasi Abal-Abal! Ini 5 Jenis Investasi Syariah yang Menguntungkan dan Terjamin Aman

1. Iming-iming keuntungan tinggi dalam waktu singkat

Ciri-ciri paling umum dari investasi bodong adalah menjanjikan keuntungan atau bunga tinggi dalam waktu singkat dengan risiko yang rendah. Hal ini masih sering digunakan oleh pelaku investasi bodong untuk menjerat korbannya.