Find Us On Social Media :

Imbas Resesi 2023, Leasing Terancam Gulung Tikar? Debt Collector Bisa Jadi Pengangguran Mendadak

leasing terancam gulung tikar

GridFame.id -

Resesi di 2023 nampaknya juga berdampak ke leasing.

Leasing salah satu alternatif pinjam uang masyarakat dengan agunan atau jaminan.

Dimana limit pinjaman tergantung dari barang yang dijaminkan.

Bisa saja hanya mendapakan limit jutaan hingga puluhan juta.

Leasing sendiri termasuk pinjaman yang aman karena beberapa sudah terdaftar izinnya.

Selain Pegadaian, Leasing juga cukup banyak yang menggunakan.

Sayangnya, di tahun 2023 nasib Leasing bisa jadi gulung tikar.

Hal ini juga berimbas ke debt collector yang bertugas sebagai penagihan.

Chief Executive Officer (CEO) FIFGroup induk FIFAstra Margono Tanuwijaya mengatakan, pihaknya menyiapkan dua langkah untuk menghadapi bayang-bayang resesi akibat suku bunga tinggi.

Baca Juga: Apakah Boleh Menggunakan Jasa Debt Collector Menurut Islam? Berikut Penjelasannya

Margono mengatakan, menghadapi 2023, saat suku bunga naik belum tentu semuanya dibebankan kepada konsumen.

"Pertanyaannya apakah kenaikan itu semua kita bebankan ke konsumen secara 100 persen atau kami berusaha mengefisienkan dulu secara proses, jadi secara biaya turun dengan dampak kenaikan suku bunga ini tidak 100 persen dirasakan konsumen," kata Margono di Jakarta, Selasa (1/11/2022).

"Kalaupun naik tidak signifikan lah. Jadi strategi itu yang kami akan jalankan dari sisi marketing di tahun 2023," kata Margono.

Margono yakin tahun depan daya beli masyarakat masih bagus sehingga orang yang ingin memiliki motor dengan cara kredit tetap banyak.

"Sebab tahun 2023 di satu sisi dibayangi resesi, tapi di situ juga ada satu optimisme bahwa karena 2020-2022 turunnya dalam maka tahun depan ini tetap akan lebih baik dibanding 2022. Itu strategi dari sisi marketing," kata dia.

"Kedua dari sisi proses kradit, dari managemen risiko kita mesti lebih bijaksana," kata Margono.

Margono mengatakan, 2023 berbeda dengan awal-awal pandemi Covid-19 yaitu pada 2020-2021.

Di mana mobilitas manusia diperketat sehingga berpengaruh pada penjualan dan kredit motor baru.

"Kembali pada 2020 terjadi pandemi dan pada saat itu mobilitas orang dibatasi dan berdampak pada eknomi, banyak usaha yang terkena, dan pada saat itu mengharuskan kita menemukan langkah baru untuk bekerja dan beraktivitas," kata dia.

"Saat mulai membaik kita dihadapkan kenaikan bahan bakar, inflasi, suku bunga naik, dampak kalau resesi tahun depan (2023) ialah dampak kenaikan suku bunga," kata Margono.

Artikel ini telah tayang di Motorplus-online.com dengan judul Leasing Motor dalam Ancaman, Debt Collector Auto Jadi Pengangguran?

Baca Juga: Begini Perbedaan Mencolok Kredit dan Leasing yang Wajib Anda Ketahui!