Dilansir dari akun Twitter @Partono_ADjem, ia mengungkap trik licik iklan pinjol dalam menjebak korban.
Menurutnya kebanyakan korban pinjol tergoda dengan iklan yang ditawarkan lewat link website maupun instagram.
Padahal saat korban iseng coba-coba, secara otomatis pinjol akan memproses dana untuk menjerat orang menjadi peminjam.
"Jadi yg membuat org itu maen klik sebuah pinjol ilegal krn awal iklannya yg isinya bohong semua itu. Selanjutnya diarahkan isi data krn penjelasannya dsitu data kita akan di analisis dulu lolos atau ngga. Padahal itu udh klik pencairan," tulisnya.
Bukan tanpa alasan, pinjol legal maupun ilegal bisa mencairkan dana dengan cepat seolah proses analisis lolos tidaknya hanyalah formalitas.
Jebakan itu juga ditambah dengan tindakan intimidasi berupa penyebaran data pribadi korban sehingga mau tak mau harus membayar.
"Saking ujug2 pencairan, bahkan sebagian besar korban gatau ada duit masuk k rekeningnya hingga tiba-tiba ada penagihan yg itu sudah ditagih justru dr kontaknya," terangnya.
Pinjol juga sering melakukan penipuan soal bunga hingga tenor pinjaman sehingga banyak orang galbay alias gagal bayar.
"Baru 3-5 hari udh sebar k beberapa kontak padahal di iklannya tenor 120 hari. Ini jelas bukan marketing, tp monyet2 penipu," ungkapnya.
Akhirnya, pinjol akan membengkakkan dana jika korban tak bisa melunasi sesuai tenor yang mereka berikan dengan jumlah berkali-kali lipat.