GridFame.id -
Ada yang ingat dengan kasus Indra Kenz?
Dimana pria yang disebut-sebut sebagai Crazy Rich tersebut nyatanya malah jadi pelaku trading abal-abal.
Kasus tersebut sempat membuat heboh jagat maya apalagi sejak Dony Salmanan ikut menjadi tersangka.
Kala itu memang sedang ramai munculnya trading atau investasi.
Bahkan, banyak artis-artis yang menginvetasikan uangnya ke trading.
Trading sendiri sebetulnya tak salah, namun harus lebih berhatu-hati dalam memilih.
Mengapa?
Karena jika sembarangan anda malah akan terjerumus ke trading bodong.
Trading bodong, atau yang biasa disebut juga dengan investasi bodong, adalah bentuk penipuan yang merugikan para investor dengan mengiming-imingi keuntungan yang besar dalam waktu singkat.
Kegiatan ini biasanya dilakukan oleh oknum yang tidak memiliki izin atau regulasi dari pihak yang berwenang untuk melakukan kegiatan investasi.
Baca Juga: Berbeda dengan Binomo, Ini Daftar Aplikasi Trading yang Aman Terdaftar di OJK
Berikut adalah beberapa ciri-ciri trading bodong yang perlu Anda ketahui:
- Tidak memiliki izin resmi
Trading bodong biasanya tidak memiliki izin resmi dari badan regulasi yang berwenang seperti Bappebti atau OJK. Hal ini dapat diidentifikasi dengan melihat apakah perusahaan tersebut terdaftar pada situs resmi badan regulasi atau tidak. Jika tidak terdaftar, maka dapat dipastikan bahwa perusahaan tersebut adalah trading bodong.
- Menjanjikan keuntungan yang tidak realistis
Salah satu ciri-ciri trading bodong yang paling umum adalah menjanjikan keuntungan yang tidak realistis atau terlalu besar dalam waktu yang sangat singkat. Misalnya, perusahaan tersebut mengklaim bahwa investor dapat menghasilkan keuntungan 50% atau bahkan 100% dalam waktu beberapa minggu atau bulan. Keuntungan yang tinggi dalam waktu singkat sebenarnya jarang terjadi dalam investasi yang sah.
- Meminta investasi dengan jumlah besar
Trading bodong cenderung meminta investasi dengan jumlah yang sangat besar. Hal ini bertujuan untuk membuat para investor tergoda dengan janji keuntungan yang besar dalam waktu singkat. Biasanya, perusahaan tersebut akan menawarkan program investasi dengan tingkat pengembalian yang berbeda-beda tergantung pada jumlah investasi yang dilakukan oleh investor.
- Tidak memberikan informasi yang jelas
Perusahaan trading bodong cenderung tidak memberikan informasi yang jelas mengenai jenis investasi yang ditawarkan, risiko yang mungkin terjadi, dan cara kerja dari program investasi yang ditawarkan. Mereka hanya memberikan janji-janji yang menggoda tanpa memberikan penjelasan yang jelas mengenai bagaimana investasi tersebut dapat memberikan keuntungan.
- Tidak memiliki track record yang baik
Trading bodong cenderung tidak memiliki track record yang baik dalam hal memberikan keuntungan kepada para investor. Mereka biasanya hanya menawarkan janji-janji kosong tanpa dapat membuktikan bahwa investasi yang ditawarkan dapat memberikan keuntungan yang konsisten dalam jangka panjang.
- Tidak memiliki kantor resmi
Trading bodong biasanya tidak memiliki kantor resmi atau alamat yang jelas. Hal ini bertujuan untuk menyulitkan para investor yang ingin mengajukan keluhan atau meminta pengembalian dana jika terjadi masalah.
Dalam menginvestasikan uang Anda, pastikan untuk selalu melakukan pengecekan terlebih dahulu terhadap perusahaan yang menawarkan program investasi.
Pastikan bahwa perusahaan tersebut memiliki izin resmi, memberikan informasi yang jelas, memiliki track record yang baik, dan memiliki kantor resmi yang dapat dihubungi jika terjadi masalah.
Jangan tergoda oleh janji keuntungan yang besar dalam waktu singkat, karena investasi yang sah membutuhkan waktu dan riset yang matang untuk mendapatkan keuntungan yang konsisten dalam jangka waktu panjang
Baca Juga: Ramai Artis Terjebak Trading Bodong, Ini Tips Agar Tak Salah Ketika Melakukan Trading