Perilaku ini lama – kelamaan akan menjadi kebiasaan yang buruk bagi individu tersebut.
Biasanya seseorang melakukan hutang karena tidak dapat mencukupi segala jenis kebutuhan dan tidak dapat mengelola keuangan dengan baik akibat pemborosan.
Uang hasil hutang bilamana tidak dapat digunakan secara semestinya maka akan berakibat fatal yang nantinya akan mengganggu proses perencanaan keuangan individu maupun keluarga.
3. Tidak Terjaganya Perencanaan Keuangan
Perencanaan keuangan yang terjaga baik pada dasarnya tidak memiliki hutang yang lebih dari seharusnya dimilikinya.
Misalkan saja ia dapat berhutang maksimal 30% dari total pendapatannya, terutama untuk KPR.
Baca Juga: Ngerinya Gali Lubang Tutup Lubang Pinjol, Bukannya Hutang Beres Malah Bisa Jadi Korban Penipuan
Apabila orang tersebut memiliki hutang lain diluar hutang KPR sehingga total hutangnya lebih dari 30%, maka kondisi keuangan orang tersebut sangat buruk dan akan berdampak ke masa depan.
Dari segi finansial sendiri melakukan hutang tentunya harus segera dikembalikan jika hutang tersebut adalah hutang konsumtif karena bilamana tidak akan mengakibatkan permasalahan yang cukup serius akibat akumulasi hutang.
Dampak seperti ini tentunya sudah banyak dirasakan bagi mereka yang sering melakukan hutang tanpa adanya perhitungan yang tepat sesuai kemampuannya untuk melunasi hutang tersebut.
Oleh sebab itu bagi Anda yang belum pernah melakukan pinjaman, janganlah berhutang karena pada dasarnya hutang hanya dilakukan pada saat dalam kondisi terdesak saja.
4. Perubahan Metode Pengelolaan Keuangan
Kerugian lain dari pinjaman uang adalah berubahnya perencanaan keuangan semata – mata karena jumlah akumulasi hutang yang dimiliki orang tersebut sudah melebihi batasan yang seharusnya.
Diperlukan metode tertentu yang sangat berguna untuk menyeimbangkan kondisi keuangan orang tersebut agar budgeting pada perencanaan keuangannya kembali sehat.
Biasanya kesulitan yang sering terjadi akibat sering melakukan pinjaman uang adalah perasaan malas dan enggan untuk mengembalikan uang hasil berhutang tersebut.
Hal ini tentunya berasal dari mindset keuangan yang salah karena menganggap hutang tidak harus dilunasi.