1. Kemungkinan Terjerat dalam Siklus Utang
Salah satu risiko besar dalam pinjol adalah terjerat dalam siklus utang.
Tenor panjang dapat membuat seseorang merasa lebih nyaman karena cicilan bulanan lebih kecil.
Namun, dengan durasi pinjaman yang lebih lama, konsumen dapat terbiasa dengan pembayaran bulanan tersebut dan memutuskan untuk mengambil pinjaman tambahan sebelum pinjaman yang lama selesai.
Akibatnya, mereka berisiko terjebak dalam siklus utang yang sulit untuk keluar.
2. Perubahan Keuangan Pribadi
Ketika Anda mengambil pinjaman dengan tenor panjang, Anda harus mempertimbangkan perubahan yang mungkin terjadi dalam situasi keuangan pribadi Anda.
Apa yang mungkin terlihat sebagai cicilan yang terjangkau saat ini mungkin menjadi beban besar jika Anda mengalami perubahan keuangan, seperti pengurangan pendapatan atau biaya tak terduga lainnya.
Tenor panjang membuat Anda lebih rentan terhadap fluktuasi dalam keuangan pribadi Anda.
3. Risiko Keamanan Data
Baca Juga: 7 Tips Hadapi Ampuh Debt Collector Pinjol yang Terus Meneror dan Bertingkah Kasar
Mengambil pinjaman dari pinjol melibatkan berbagi informasi pribadi dan keuangan yang sensitif. Risiko keamanan data adalah hal yang penting untuk dipertimbangkan.
Penyedia pinjol yang tidak terpercaya atau kurang aman bisa mengakibatkan data pribadi Anda jatuh ke tangan yang salah, yang dapat digunakan untuk kegiatan ilegal seperti pencurian identitas.
4. Peraturan yang Kurang Jelas
Industri pinjol masih berkembang dan peraturan yang mengaturnya mungkin kurang jelas di beberapa wilayah.
Ini berarti bahwa konsumen mungkin memiliki perlindungan hukum yang lebih sedikit daripada jika mereka berurusan dengan lembaga keuangan konvensional.
Ketidakjelasan peraturan dapat membuat konsumen rentan terhadap praktik perusahaan yang merugikan.
Sebagian isi artikel ini dibuat dengan menggunakan bantuan kecerdasan buatan.
Baca Juga: Begini Cara Amankan Data Pribadi Jika Tak Sengaja Install Aplikasi Pinjol Ilegal