Perlu diketahui, penggunaan paylater lebih disarankan untuk kebutuhan yang bersifat produktif.
Untuk diketahui, utang produktif adalah pinjaman yang digunakan untuk menghasilkan kembali uang dengan jumlah yang lebih banyak di masa depan.
Sebagai contoh, utang yang digunakan untuk modal usaha atau membeli laptop guna menunjang pekerjaan sampingan (side job).
Meski begitu, utang produktif tidak hanya sebatas untuk kebutuhan modal usaha saja.
Anda juga boleh menggunakan utang untuk membeli smartphone ataupun produk fesyen selama barang yang hendak dibeli sesuai dengan kebutuhan.
Pastikan pula pengajuan kredit paylater juga berlandaskan pada kebutuhan, tidak sekadar keinginan untuk memenuhi gengsi belaka, sementara smartphone atau gawai lama dimiliki masih mumpuni untuk digunakan.
2. Tidak mengukur kemampuan finansial
Tak sedikit pengguna paylater belum mampu mengukur kemampuan finansial sebelum melakukan pembelian secara online.
Hal ini juga harus dihindari ketika seseorang hendak menggunakan paylater.
Pasalnya, orang dengan kebiasaan tersebut dapat dengan mudah melakukan check-out barang tanpa pertimbangan.
Alhasil, jumlah tagihan berisiko membengkak sehingga memengaruhi cash flow pada bulan berikutnya.
Oleh karena itu, Anda harus mengetahui kemampuan bayar utang setiap bulan jika ingin menggunakan paylater.
Baca Juga: Daripada Terjebak Utang, Mending Coba Pakai Paylater Syariah yang Jauh Lebih Untung