Find Us On Social Media :

Lebih Baik Jadi Dropshipper atau Buka Franchise Jika Ingin Bisnis dengan Modal Kecil?

antara franchise dan dropshipper

GridFame.id - Bingung ingin berbisnis membuka franchise atau dropshipper?

Franchise adalah sebuah model bisnis di mana pemilik merek atau pemegang lisensi memberikan hak kepada individu atau perusahaan lain (franchisee).

Tujuannya untuk menjalankan usaha dengan menggunakan merek dagang, sistem operasional, dan dukungan yang telah ditentukan oleh pemilik merek tersebut.

Franchisee membayar biaya kepada pemilik merek untuk hak ini, yang bisa berupa biaya awal, royalti, atau pembayaran periodik lainnya.

Sedangkan, Dropshipper adalah individu atau perusahaan yang menjual produk kepada konsumen tanpa perlu menyimpan barang fisik.

Ketika seorang dropshipper menerima pesanan dari konsumen, mereka akan membeli produk tersebut dari pemasok atau produsen, yang kemudian akan mengirimkan produk langsung ke konsumen tanpa melalui dropshipper.

Dalam proses ini, dropshipper bertindak sebagai perantara antara pemasok dan konsumen, dengan mengambil keuntungan dari selisih harga jual dan harga beli.

Keduanya sama-sama jalan yang tepat untuk terjun ke dunia bisnis.

Namun, bagaimana jika hanya memiliki modal kecil untuk berbisnis?

Lebih baik menjadi dropshipper atau membuka franchise dengan modal kecil?

Berikut adalah penjelasan panjang mengenai keduanya.

Baca Juga: Bakal Laris Manis Saat Bulan Ramadhan! Begini Cara Buka Franchise Warmindo Kekinian dengan Modal Dibawah Rp 10 Juta

1. Menjadi Dropshipper

Kelebihan:

Modal Kecil: Salah satu keuntungan utama menjadi dropshipper adalah Anda tidak perlu menyediakan stok produk.

Fleksibilitas Waktu dan Tempat: Anda dapat menjalankan bisnis ini dari mana saja, asalkan terhubung dengan internet. 

Beragam Pilihan Produk: Sebagai dropshipper, Anda dapat memilih dari berbagai macam produk yang ingin Anda jual tanpa harus khawatir tentang persediaan stok.

Kekurangan:

Persaingan yang Tinggi: Karena mudahnya memulai bisnis dropshipping, persaingan di pasar bisa sangat tinggi sehingga Anda perlu memiliki strategi pemasaran yang kuat untuk bersaing.

Keterbatasan Kontrol: Anda tidak memiliki kontrol atas stok, pengiriman, atau kualitas produk.

Hal ini bisa menjadi masalah jika supplier tidak dapat memenuhi standar yang diharapkan oleh pelanggan.

Keuntungan yang Terbatas: Biasanya, keuntungan yang didapat dari dropshipping lebih kecil dibandingkan dengan menjual produk dengan stok sendiri, karena Anda harus membayar supplier dan juga biaya pengiriman.

2. Membuka Franchise

Kelebihan:

Model Bisnis yang Teruji: Membuka franchise memberi Anda akses ke model bisnis yang telah terbukti sukses. 

Baca Juga: Salah Langkah Bisa Bikin Boncos! Simak 3 Trik Jitu Jika Ingin Buka Franchise Untuk Karyawan

Dukungan dari Franchisor: Franchisor biasanya memberikan dukungan dalam hal pelatihan, pemasaran, dan manajemen bisnis, yang dapat membantu Anda menjalankan bisnis dengan lebih efektif.

Brand Recognition: Membuka franchise memberi Anda keuntungan brand recognition yang sudah ada.

Pelanggan sudah akrab dengan merek tersebut, sehingga memudahkan Anda dalam pemasaran.

Kekurangan:

Modal Awal yang Besar: Membuka franchise biasanya memerlukan modal awal yang lebih besar dibandingkan dengan menjadi dropshipper.

Anda perlu membayar biaya franchise, investasi awal untuk lokasi, dan persediaan awal.

Keterbatasan Kreativitas: Anda harus mengikuti aturan dan standar yang ditetapkan oleh franchisor, yang bisa membatasi kreativitas Anda dalam mengelola bisnis.

Risiko terkait dengan Kinerja Franchisor: Keberhasilan bisnis Anda juga tergantung pada kinerja dan reputasi franchisor.

Jika franchisor mengalami masalah, hal ini dapat berdampak negatif pada bisnis Anda.

Sebagian isi artikel ini ditulis dengan menggunakan kecerdasan buatan.

Baca Juga: Daftar 3 Franchise Donat yang Laris Manis di Indonesia, Bisa Jadi Ide Jualan Cemerlang Saat Ramadhan