Bagi yang berminat, ungkap Luki, pihak perusahaan akan meminta mereka untuk menginstal aplikasi 'Memiles'.
Setelah mengaktivasi aplikasi android tersebut, calon member akan diminta membeli 'top up' nilai tukar elektronik yang disediakan oleh aplikator.
Harganya beragam, paling murah Rp 50 ribu dan termahal Rp 200 juta.
Yang nantinya akan digunakan untuk memilih jenis investasi barang yang dipilih.
Seperti mobil, motor, apartemen, rumah, kulkas, emas, ponsel, dan televisi.
"Bonus atau reward yang fantastis nilainya, membuat member tergiur melakukan top up slot iklan di aplikasi," pungkasnya.
Namun, ungkap Luki, barang-barang berharga itu tak lantas diterima langsung oleh para member lainnya sistem pembelian barang via online konvensional.
Para member wajib menanti masa tunggu kurun waktu 21-160 hari kerja atau hingga saldo omzet top up nasional mencapai satu triliun rupiah.
Sementara itu, satu di antara korban investasi bodong, Faldian (40) mengungkapkan, bagi member pemula (newbie) ternyata ada mekanisme khusus dalam mulai investasinya.
Si member pemula wajib memasukkan kode refferal yang diperoleh dari member yang telah tergabung dalam bisnis itu lebih lama.
"Jadi saya ikut orang yg sudah pernah lebih dulu ikut, dia punya kode atau paswoord, kode reveral gitu. Nah barusan bisa tembus," jelas pria asal Makassar itu.
Setelah akun aplikasi miliknya teraktivasi menggunakan kode refferal member lainnya, lanjut Faldian, dirinya bisa berinvestasi sebuah barang-barang mewah dengan nilai beragam.
Penulis | : | Maharani Kusuma Daruwati |
Editor | : | Maharani Kusuma Daruwati |
Komentar