GridFame.id - Saat belanja, kentang memang sudah menjadi bahan makanan wajib yang harus dibeli.
Sebab kentang memang bisa diolah menjadi berbagai macam menu.
Bahkan kentang juga bisa diolah menjadi camilan enak.
Nah, kentang juga bisa diolah dengan cara direbus, goreng, bahkan dipanggang.
Saat memanggang kentang biasanya kita sering menggunakan oven.
Baca Juga: Tips Ampuh Bikin Donat yang Lembut Tanpa Menggunakan Kentang, Begini Cara Mudah Membuatnya
Namun, kali ini jangan lagi Anda masak kentang di oven ya.
Karena bisa jadi bahaya untuk keluarga Anda di rumah.
Makanan yang Tak Boleh Dimasak Di Oven
Ternyata ada beberapa makanan yang tidak boleh dimasak menggunakan oven.
Hal ini karena beberapa kandungan makanan tertentu berpotensi meledak saat terkena panas oven.
Melansir dari Well and Good, Canadian Food Inspection Agency, mengatakan makanan yang mengandung mineral, seperti zat besi, magnesium, dan selenium berpotensi meledak.
Hal ini karena mineral-mineral itu bertindak seperti potongan-potongan kecil logam sehingga gelombang mikro memantulkannya.
Makanannya masih bisa dimakan setelah insiden ini terjadi tetapi rasanya tidak enak karena tidak dimasak dengan benar.
Selain itu, makanan lain yang bundar atau memiliki kulit juga dapat meledak di oven.
Sebuah penelitian mengatakan bahwa bagian dalam makanan bundar tadi menjadi panas terlebih dahulu.
Lalu menyebabkan penumpukan uap ketika tekanan uap mendesak keluar maka terjadi ledakan.
Nah, ada baiknya Anda mengetahui makanan apa saja yang berpotensi meledak saat dimasak menggunakan oven.
Kentang mengandung mineral seperti kalium, magnesium, kalsium dan sebagainya sehingga mudah meledak saat dimasak di oven.
Kentang tidak akan meledak ketika dimasak di oven asal Anda membuat lubang kecil-kecil di sisi kentang.
Selanjutnya, telur yang sudah dikupas juga mudah meledak karena kandungan mineral seperti kalsium, magnesium, zat besi, dan lain sebagainya.
Tomat sering dipakai untuk diet karena kandungan vitamin dan mineralnya yang banyak.
Namun kandungan mineral pada tomat ini bisa meledak saat Anda memasaknya di oven.
Mineral seperti vitamin K di terung juga membuat makanan kaya manfaat ini meledak saat dimasak di oven.
Selain keempat makanan di atas, makanan lain yang berbahaya dimasak di oven adalah kale, wortel, buncis, bayam, lemon, jeruk nipis, anggur, dan paprika.
Jadi beberapa makanan di atas tidak boleh dimasak menggunakan oven.
Selain rasanya menjadi tidak enak, makanan tersebut juga akan kehilangan nutrisi saat dikonsumsi dalam tubuh.
Jangan Konsumsi Kentang dengan Ciri-Ciri Ini
Kentang yang dibiarkan terlalu lama biasanya akan menumbuhkan tunas.
Ternyata, mengonsumsi kentang yang sedang bertunas sangat berbahaya bagi tubuh.
Dikutip dari Healthline, kentang mengandung dua senyawa glycoalkaloid.
Dalam kadar rendah, glycoalkaloids bermanfaat untuk kesehatan, diantaranya bersifat antibiotik, menurunkan kolesterol, serta menjaga kadar gula darah.
Namun, glycoalkaloids justru berbahaya bila dikonsumsi dalam kadar tinggi.
Kadar glycoalkaloids yang tinggi justru bersifat toksik bagi manusia.
Saat kentang bertunas, kandungan glycoalkaloidsnya mulai meningkat.
Oleh karena itu, mengonsumsi kentang yang sedang bertunas dapat menyebabkan Anda menelan glycoalkaloids secara berlebihan.
Biasanya efek negatif mengonsumsi kentang yang sudah bertunas muncul dalam beberapa jam hingga satu hari kemudian.
Bila sedikit mengonsumsi kentang bertunas maka gejala yang bisa muncul adalah muntah, diare, dan sakit perut.
Ketika kentang bertunas dikonsumsi dalam jumlah yang banyak maka bisa menyebabkan tekanan darah rendah, denyut nadi cepat, demam, sakit kepala, kebingungan, bahkan kematian.
Penelitian lain memaparkan bahaya mengonsumsi kentang yang bertunas pada ibu hamil.
Ibu hamil yang mengonsumsi kentang bertunas bisa meningkatkan resiko bayi mengalami cacat lahir.
Oleh karena itu, ibu hamil sebisa mungkin menghindari kentang yang bertunas.
Lalu, bagaimana cara menghilangkan kandungan racun pada kentang bertunas?
Kadar glycoalkaloids terkonsentrasi pada bagian daun, bunga, mata, serta kecambah/tunas pada kentang.
Selain tunas, tanda kentang memiliki kadar glycoalkaloids tinggi adalah kerusakan fisik pada kentang, kentang berwarna hijau, dan rasa pahit.
Maka dari itu, cara mengurangi kadar glycoalkaloids adalah dengan membuang bagian tunas, mata, kulit hijau, serta bagian yang memar atau rusak pada kentang.
Mengupas dan menggoreng kentang dapat membantu menurunkan kadar glycoalkaloids pada kentang.
Meski demikian, ahli tetap menyarankan untuk tidak mengonsumsi kentang bertunas demi keselamatan.
Anda bisa mencegah kentang agar tidak bertunas dengan cara segera menggunakan kentang tanpa menyimpannya lama.
Apabila ingin menyimpan kentang dalam waktu lama, Anda perlu memastikan kentang benar-benar kering kemudian menyimpannya di tempat yang sejuk, kering, dan gelap tidak terpapar sinar matahari.
Sebaiknya hindari meletakkan kentang berdekatan dengan bawang bombay karena akan mempercepat kentang bertunas.
Artikel ini telah tayang di Nakita.id dengan judul, Makanan Ini Tidak Boleh Dimasak Menggunakan Oven, Bisa Meledak!
Source | : | Nakita.ID |
Penulis | : | Gusthia Sasky T |
Editor | : | Miya Dinata |
Komentar