Salah satunya adalah boleh atau tidaknya setelah vaksin langsung berolahraga.
Sebagian masyarakat berpendapat, ada yang menyatakan olahraga tetap boleh dilakukan setelah vaksin.
Namun, ada juga yang mengatakan jika setelah vaksin sebaiknya beristirahat saja di rumah.
Tapi faktanya, melakukan olahraga setelah vaksin Covid-19 dapat mebahayakan tubuh.
Duh, kok bisa ya? Coba simak penjelasan berikut.
Baca Juga: Thailand Hingga China Stop Gunakan, Benarkah Sinovac Tak Lagi Manjur? Berikut Tanggapan Menkes
Melansir dari Kompas.com, rupanya untuk meminimalisir efek dari vaksin adalah istirahat yang cukup.
Lantaran pada beberapa orang setelah vaksin mengalami efek samping seperti demam, nyeri otot bahkan ada yang sampai keringat dingin.
Jika hanya nyeri otot saja, beberapa beranggapan bisa dikurangi dengan cara memperbanyak aktifitas contohnya dengan berolahraga.
Bahkan, menurut Menteri Kesehatan Singapura, harus menunggu setidaknya 7 hari setelah vaksin Covid-19 kalau ingin berolahraga.
Kardiologis dari Novena Heart Centre juga menyarankan untuk beristirahat total dari olahraga hingga sepuluh hari setelah vaksin.
Beberapa olahraga yang harus dihindari adalah jogging, lar, berenang, bersepeda, angkat beban dan juga badminton.
Apa efek yang bisa ditimbulkan jika nekat tetap olahraga berat setelah vaksin?
Efek yang ditimbulkan nantinya adalah bisa terhadi peradangan otot pasca menerima vaksin.
Sebagai acuannya, olahraga berat merupakan olahraga yang membuat beberapa orang tak bisa mengucapkan kalimat utuh.
Hal ini terjadi lantaran jantung akan berdetak jauh lebih cepat sehingga bisa menimbulkan radang karena tubuh sedang membentuk antibodi terhadap virus SARS-CoV-2.
Sehingga tentunya kondisi tersebut bisa membahayakan tubuh kita sendiri.
Namun, jika anda ingin tetap melakukan aktivitas setelah vaksin, ada baiknya jangan terlalu memikul beban yang berat untuk tubuh anda.
Anda sebaiknya menunggu setidaknya satu atau dua hari tergantung pada kemampuan tubuh masing-masing.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Ayudya Winessa |
Editor | : | Nindy Nurry Pangesti |
Komentar