GridFame.id - Ada banyak hal yang harus diwaspadai penderita diabetes.
Pasalnya penyakit ini membuat beberapa organ dan anggota tubuh mengalami perubahan drastis.
Semua tergantung pada tingginya kadar gula darah yang diderita.
Salah satu bagian tubuh yang mengalami kerusakan akibat penyakit diabetes adalah pembuluh darah yang tidak normal.
Gangguan pembuluh darah inilah yang menyebabkan terjadi gangguan aliran darah ke berbagai organ tubuh manusia, di antaranya jantung, paru dan ginjal.
Selain organ tersebut, penderita diabetes juga mengalami gangguan pembuluh darah pada daerah gigi dan mulut.
Hal itu membuat Anda sebaiknya waspada karena masalah gigi dan mulut bisa muncul kapan saja.
Simak penyebab penderita diabetes bisa mengalami masalah gigi dan mulut.
Catat baik-baik juga cara mengatasinya sebelum kondisi makin parah.
Sakit gigi jadi salah satu keluhan yang sering dialami penyandang diabetes, baik tipe 1 maupun tipe 2.
Hal ini tak lain disebabkan karena kadar gula darah (glukosa) yang tinggi pada penyandang diabetes memang dapat memengaruhi kesehatan mulut dan gigi.
Menurut laman Mayo Clinic (3/11/2020), diabetes dapat menyebabkan sakit gigi lewat beberapa cara.
Diantaranya sebagai berikut:
1. Kerusakan gigi (gigi berlubang)
Mulut secara alami mengandung banyak jenis bakteri. Ketika pati dan gula dalam makanan dan minuman berinteraksi dengan bakteri ini, lapisan lengket yang dikenal sebagai plak terbentuk pada gigi.
Asam dalam plak bisa menyerang permukaan gigi (enamel dan dentin). Hal ini dapat menyebabkan gigi berlubang dan penyakit gusi yang memicu sakit gigi.
Semakin tinggi kadar gula darah, semakin besar pasokan gula dan pati dan semakin banyak asam yang mengikis gigi.
2. Penyakit gusi dini (gingivitis)
Diabetes mengurangi kemampuan seseorang untuk melawan bakteri.
Jika penyandang diabetes tidak menghilangkan plak dengan menyikat gigi dan flossing secara teratur, plak akan mengeras di bawah garis gusi menjadi zat yang disebut karang gigi (kalkulus gigi).
Semakin lama plak dan karang gigi tertinggal di gigi, semakin mengiritasi bagian gusi di sekitar pangkal gigi, yang disebut gingiva.
Seiring waktu, gusi bisa menjadi bengkak dan mudah berdarah. Ini dikenal sebagai gingivitis.
Baca Juga: Ngeri! Ini Bahaya Stres pada Penderita Diabetes dan Cara Mengatasinya
3. Penyakit gusi lanjut (periodontitis)
Jika tidak diobati, gingivitis dapat menyebabkan infeksi yang lebih serius yang disebut periodontitis, yang menghancurkan jaringan lunak dan tulang yang menopang gigi.
Akhirnya, periodontitis menyebabkan gusi dan tulang rahang terlepas dari gigi, yang pada gilirannya menyebabkan gigi kendur dan mungkin rontok.
Periodontitis cenderung lebih parah di antara penyandang diabetes karena penyakit ini dapat menurunkan kemampuan untuk melawan infeksi dan memperlambat penyembuhan.
Infeksi seperti periodontitis juga dapat menyebabkan kadar gula darah meningkat, yang pada gilirannya membuat diabetes lebih sulit dikendalikan.
Mencegah dan mengobati periodontitis dengan pembersihan gigi secara teratur dapat membantu meningkatkan kontrol gula darah.
Melihat penyebab sakit gigi tersebut, tentu penyandang diabetes harus mencegahnya.
Lantas bagaimana caranya?
Melansir laman National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney Diseases, berikut cara mengatasi masalah mulut pada penyandang diabetes, termasuk soal sakit gigi.
- Jaga agar angka glukosa darah sedekat mungkin dengan target. Dokter akan membantu menetapkan target angka glukosa darah dan mengajari apa yang harus dilakukan jika angkanya terlalu tinggi atau terlalu rendah.
- Makan makanan sehat dan ikuti rencana makan yang kita dan dokter atau ahli diet telah tentukan.
- Sikat gigi setidaknya dua kali sehari dengan pasta gigi berfluoride yang melindungi terhadap kerusakan gigi.
- Minum air yang mengandung tambahan fluoride atau tanyakan kepada dokter gigi tentang penggunaan obat kumur berfluoride untuk mencegah kerusakan gigi.
- Tanyakan kepada dokter gigi tentang penggunaan obat kumur anti-plak atau anti-gingivitis untuk mengontrol plak atau mencegah penyakit gusi.
- Gunakan floss atau benang gigi untuk membersihkan sela-sela gigi setidaknya sekali sehari. Flossing dapat membantu mencegah plak menumpuk di gigi.
- Cara lain untuk menghilangkan plak di sela-sela gigi adalah dengan menggunakan tusuk gigi atau sikat—alat tipis yang dirancang untuk membersihkan sela-sela gigi. Kita dapat membeli picks ini di toko obat atau toko kelontong.
- Jika kita memakai gigi palsu, jaga kebersihannya dan lepaskan pada malam hari. Sesuaikanlah jika menjadi longgar atau tidak nyaman.
- Hubungi dokter gigi segera jika memiliki gejala masalah mulut.
- Temui dokter gigi dua kali setahun untuk pembersihan dan pemeriksaan.
- Ikuti saran dokter gigi.
- Beritahu dokter gigi jika menderita diabetes.
- Jika merokok, berhentilah merokok.
Artikel Ini Telah Tayang Sebelumnya di GridHealth.id dengan Judul "Penyebab Penyandang Diabetes Mudah Sakit Gigi dan Cara Mengatasinya"
Source | : | Gridhealth.id |
Penulis | : | Nindy Nurry Pangesti |
Editor | : | Nindy Nurry Pangesti |
Komentar