Dilansir dari laman resmi Mount Alvernia Hospital, terkadang kista dan miom tidak menimbulkan gejala.
Terlebih jika pertumbuhan jaringan abnormal tersebut ukurannya masih relatif kecil, amun, terkadang penderita merasakan gejala kista ovarium berupa nyeri haid yang parah.
Penderita juga akan merasakan sakit perut hebat apabila kista pecah atau terjadi pendarahan pada kista.
Sedangkan gejala miom di rahim yang kerap dirasakan penderitanya, antara lain nyeri haid sangat sakit dan anemia.
Kedua penyakit ini sama-sama bisa diketahui lewat pemeriksaan fisik, USG, CT scan atau MRI oleh dokter spesialis ginekologi.
Baca Juga: Wajib Tahu! Meski Kemungkinan Sembuh Tinggi, Ini Sederet Risiko Operasi Miom
Cara mengatasi kista dan miom pada wanita berbeda, tergantung kondisi kesehatan dan tingkat keparahan penyakit.
Banyak kista ovarium yang bisa sembuh sendiri dan tidak membutuhkan perawatan medis.
Dokter kemungkinan akan terus memantau untuk memastikan kista tidak menimbulkan komplikasi.
Apabila rentan terjadi komplikasi, dokter biasanya akan meresepkan obat untuk mencegah kista terus tumbuh.
Apabila ukurannya cukup besar atau pecah, dokter dapat menyarankan operasi.
Sedangkan cara mengatasi miom pada wanita biasanya hanya lewat operasi.
Pemberian obat terkadang dapat mengecilkan ukuran miom.
Jika Anda mengalami kista atau miom, ada baiknya segera berkonsultasi ke dokter sebelum tumor jinak ini berdampak pada kesehatan.
Artikel Ini Telah Tayang Sebelumnya di Kompas.com dengan Judul "4 Perbedaan Kista dan Miom pada Wanita"
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Nindy Nurry Pangesti |
Editor | : | Nindy Nurry Pangesti |
Komentar