GridFame.id - Kasus penganiayaan anak pengurus GP Ansor, David, masih jadi perbincangan.
Apalagi kini merembet pada kekayaan Mario Dandy yang ayahnya merupakan pejabat Kementrian Pajak.
Namun yang masih jadi penasaran warganet adalah sosok Agnes Gracia Haryanto yang sama sekali tidak dibahas.
Padahal, banyak yang menduga Agnes sengaja mengarang cerita soal David hingga Dandy tersulut emosi dan akhirnya melakukan penganiayaan.
Bahkan ada yang minta untuk Agnes turut di penjara.
Yang menarik, sebuah akun bernama @ChemtrailsLove mengungkap latar belakang dan sifat asli Agnes.
Nampaknya sosok dibalik akun ini mengenal Agnes.
Ia mengungkap kalau orang tua Agnes adalah orang tua angkat dan sejak SD memang sifatnya sudah buruk.
'Agnes.... Agnes kasihan mama papa lo, ya gimana ya terlalu di manja padahal jatuh nya cuma anak angkat, sekarang papa nya mungkin shook anak nya yang di sayangin ternyata berbanding terbalik, di tambah dari SD tuh ya gini kasus nya sama juga suka playing victim' cuitnya.
Langsung saja cuitan ini menarik balasan banyak orang.
Salah satunya adalah yang mempertanyakan bagaimana bisa Agnes jadi mantan pacar David yang seorang anak pesantren.
Akun itu pun membalas, 'Saya ada ceritanya dari tanggal 14 Desember tapi kasihan sayang untuk di umbar'.
Alhasil, hal itu membuat banyak orang penasaran.
Ada yang bertanya apakah David juga punya kesalahan sehingga akhirnya jadi begini.
Ia membalas, 'Dua dua nya salah sih, tapi lebih salah cewek nya juga'.
Saat ditanya lebih lanjut, akun tersebut tidak membalas dan nampaknya memilih untuk bungkam.
Kemudian, akun menfess Twitter yakni @tanyakanrl membongkar latar belakang Agnes.
Dikatakan tinggal di kawasan Juramangu, orang tua angkat Agnes disebut-sebut sebagai pengusaha.
Sedangkan kakak perempuannya berkuliah di Universitas Gadjah Mada (UGM) jurusan Hukum.
“Si Agnes Gracia Haryanto tinggal daerah Jurangmangu. Ortunya cuma pengusaha biasa, punya kaka cewe kuliah Hukum UGM,” ungkap seorang anonim lewat Twitter @tanyakanrl.
Penulis | : | Lena Astari |
Editor | : | Lena Astari |
Komentar