Bentuk perkawinan sedarah ini bertentangan dengan tujuan biologis dari perkawinan, yaitu pencampuran DNA.
Untuk diketahui, DNA manusia dibundel menjadi 23 pasang kromosom.
Di dalam setiap kromosom ada ratusan ribu gen dan terlebih lagi, setiap gen memiliki dua salinan yang dikenal sebagai alel.
Gen menentukan berbagai aspek penampilan Anda, seperti warna rambut dan mata, serta faktor biologis seperti golongan darah Anda.
Gen-gen ini terbagi dalam dua kategori, dominan dan resesif.
Jika salah satu gen dominan, maka hasilnya adalah Anda mendapatkan sifat gen itu.
Namun, untuk sifat-sifat yang berasal dari gen resesif, Anda perlu kedua gen menjadi resesif.
Sebagai contoh, gen untuk mata coklat adalah dominan, dengan demikian, punya satu gen ini akan membuat mata Anda menjadi coklat.
Namun, gen untuk mata biru bersifat resesif sehingga Anda perlu dua gen untuk mendapatkan mata biru.
Dominan dan resesif menjadi penting karena cacat bawaan dan penyakit genetik tertentu, seperti cystic fibrosis, yang dibawa oleh alel resesif.
Perkawinan sedarah menambah kemungkinan Anda lahir dengan kondisi seperti itu, pasangan yang memiliki hubungan darah juga memiliki DNA yang sama sehingga kemungkinan mereka membawa gen resesif yang sama menjadi sangat meningkat.
Baca Juga: Preminya Murah Manfaatnya Banyak! Ini 5 Asuransi Hewan yang Bisa Cover Perawatan Hingga Kremasi
Menurut sebuah studi pada 2011, tingkat kematian menjelang kelahiran dan kematian pada anak meningkat jika anak itu berasal dari perkawinan sepupu langsung.
Contoh lain, dilansir dari BBC, Profesor Alan Bittles, direktur dari pusat genetik manusia di Perth, Australia pernah mengumpulkan data mengenai kematian anak yang dilahirkan dari pernikahan antara sepupu dari seluruh dunia.
Hasilnya, ada peningkatan risiko tambahan kematian sekitar 1,2 persen dibandingkan pernikahan bukan perkawinan dengan sepupu atau saudara terdekat.
Baca Juga: Benarkah Pengajuan KPR Rumah di Dalam Gang Sulit Disetujui Bank? Begini Penjelasannya
Penulis | : | Lena Astari |
Editor | : | Lena Astari |
Komentar