Banyak penerbit kartu kredit menawarkan layanan peringatan melalui SMS atau email untuk memberi tahu pemegang kartu setiap kali ada transaksi yang terjadi, terutama yang mencurigakan.
Sistem ini secara otomatis memantau pola transaksi dan dapat mendeteksi perilaku yang mencurigakan atau tidak biasa.
Jika ditemukan aktivitas mencurigakan, bank akan menghubungi pemegang kartu untuk verifikasi.
Banyak penerbit kartu kredit memiliki kebijakan untuk melindungi pemegang kartu dari tanggung jawab finansial akibat penipuan, asalkan dilaporkan dalam jangka waktu tertentu.
Baca Juga: Cara Ubah Tagihan Kartu Kredit BCA Jadi Cicilan Jika Keberatan Bayar
Saat melakukan transaksi online, beberapa penerbit kartu kredit mengharuskan pengguna untuk melakukan pengesahan dua faktor, misalnya melalui kode OTP (One-Time Password) yang dikirim ke ponsel.
Ini adalah lapisan keamanan tambahan yang digunakan saat melakukan transaksi online, seperti "Verified by Visa" atau "Mastercard SecureCode", yang memerlukan otorisasi tambahan untuk menyelesaikan transaksi.
Dengan adanya fitur-fitur ini, kartu kredit menjadi lebih aman, tetapi tetap penting bagi pemegang kartu untuk menjaga informasi mereka dan segera melaporkan aktivitas yang mencurigakan kepada penerbit kartu.
Sebagian isi artikel ini dibuat dengan menggunakan bantuan kecerdasan buatan.
Baca Juga: Yang Hobi Travelling Hati-hati! Ini Tips Aman Transaksi Pakai Kartu Kredit di Luar Negeri
Penulis | : | Nindy Nurry Pangesti |
Editor | : | Nindy Nurry Pangesti |
Komentar