Melansir dari Medical News Today, sleep paralysis tidak mengancam jiwa, tetapi dapat menyebabkan kecemasan.
Kecemasan inilah yang bisa membahayakan mental seseorang.
Kondisi ini bisa terjadi bersamaan dengan gangguan tidur lainnya, seperti narkoleps.
Ini sering dialami selama masa remaja dan dapat sering terjadi pada usia 20-an dan 30-an.
Kendati demikian, kondisi ini tidak berisiko yang serius.
Sleep paralysis adalah parasomnia, atau peristiwa yang tidak diinginkan yang berhubungan dengan tidur.
Itu terjadi tepat setelah tertidur atau saat bangun di pagi hari, di antara waktu bangun dan tidur.
Episode sering disertai dengan pengalaman hypnagogic, yaitu halusinasi visual, auditori, dan sensorik.
Ini terjadi selama transisi antara tidur dan bangun, serta secara konsisten terjadi dalam salah satu dari tiga kategori:
- Intruder: Ada suara kenop pintu terbuka, langkah kaki menyeret, bayangan manusia, atau rasa kehadiran yang mengancam di dalam ruangan.
- Incubus: Perasaan tertekan di dada, kesulitan bernapas dengan rasa dicekik, dicekik, atau diserang secara seksual oleh makhluk jahat. Individu percaya bahwa mereka akan mati.
- Vestibular-motor: Perasaan berputar, jatuh, melayang, terbang, melayang di atas tubuh seseorang atau jenis lain dari pengalaman di luar tubuh.