GridFame.id – Indonesia harus benar-benar waspada akan varian Covid-19 yang terus bermutasi hingga saat ini.
Omicron belum juga dapat teratasi dengan baik kini muncul varian anyar di Inggris yang diungkap Organisasi Kesehatan Dunia (WH) dalam laporan terbarunya.
Mutasi baru ini dikenal dengan sebutan XE, yang dinilai lebih mengerikan daripada jenis Covid-19 yang lain termasuk Omicron.
Perlu diketahui, XE sendiri adalah ‘rekombinan’ atau mutasi varian BA.1 dan BA.2 varian Omicron.
Dirangkum dari NDTV oleh tim GridFame.id, seorang ahli Inggris dalam makalah yang terbit di British Medical Journal mengatakan bahwa varian ini bisa terjadi akibat percampuran dari beberapa varian Covid-19.
Varian ini terjadi dan dapat muncul saat seseorang pasien terinfesksi oleh beberapa varian Covid-19 hingga akhirnya mencampur dan membentuk mutasi baru,
Parahnya, pihak WHO mengungkap bahwa mutase baru ‘XE’ ini dikatakan akan lebih menular dengan presentase 10 persen dari subvariant Omicron BA.2.
“Mutan baru, yang disebut XE mungkin lebih menular daripada jenis Covid-19 apapun,” ujarnya WHO.
“Perkiraan awal menunjukkan ada peningkatan kasus di masyarakat sebesar 10 persen dibandingkan dengan BA.2. Namun, temuan ini memerlukan konfirmasi lebih lanjut,” imbuhnya.
Baca Juga: Terungkap! Ini Alasan Pemerintah Tidak Menggunakan Sinovac Untuk Vaksin Booster
Sementara itu Epidemiolog Griffith University Dicky Budiman mengatakan varian XE adalah varian XE adalah varian yang berasal dari struktur protein Omicron atau B.1.1.529
Menurutnya, varian ini juga harus diwaspadai terkait dengan tingkat penularannya, karena merupakan rekombinasi dari dua subvariant Omicron.
“Yang membuat kita harus waspada adalah informasi awal yang dirilis menunjukkan varian Omicron XE, 10 pesen lebih cepat penyebarannya, kemampuan menginfeksiya, dibandingkan Omicron BA.2,” ujarnya dikutip dari KOMPAS.com.
Lebih lanjut, ia mengungkapkan apabila varian XE 10 persen lebuh menular dibandingkan ssubvarian Omicron sebelumnya maka virus ini 40 persen lebih cepat daripada varian Delta terkait penyebarannya.
“Sekali lagi ini membuktikan bahwa di tengah euphoria dunia terhadap pandemi Covid (temuan ini) mengingatkan kembali bahwa kita tidak bisa abai, tidak bisa longgar tidak terkendali,” imbuhnya.
Dicky mengungkap Inggris adalah salah satu negara dengan surveillance genomic atau pengawasan genomic yang terbaik. Sehingga temuan varian XE ini pun lebih cepat dideteksi.
Sementara untuk negara berkembang, dirinya mengatakan bisa mewaspadai melalui perkembangan secara global.
“Pada negara-negara yang terbatas surveillance genomicnya seperti Indonesia, kita harus waspada untuk selalu melihat perkembangan global,” jelasnya.
Selanjutnya untuk upaya pencegahannya, menurut Dicky bisa dilakukan dengan melengkapi dosis vaksinasi.
“Sekali lagi saya menegaskan Omicron bukalah varian terakhir, termasuk gelombang ketiga Omicron kemarin bukanlah gelombang terakhir. Maka, kita harus minimalkan risiko dengan mitigasinya adalah menjaga levelling PPKM, tidak mesti sampai level 3 atau 4 tapi setidaknya bisa tetap dijadikan sebagai payung untuk efektifitas 3T,” tandasnya.
Baca Juga: Hati-hati! Makanan Ini Malah Bisa Menurunkan Daya Tahan Tubuh, Jadi Rentan Terkena Covid-19