Jika sampai gagal bayar, nama Anda akan masuk dalam blacklist Bank Indonesia yang artinya Anda akan mengalami kesulitan mengajukan pinjaman di kemudian hari.
3. Alamat Situs Jelas dan Asli
Meskipun pinjaman yang ditawarkan bersifat online, setiap penyedia jasa tetap harus memiliki alamat kantor yang jelas dan asli.
Tak hanya itu, data lain seperti nomor telepon, situs website,maupun media sosial, serta customer service harus dipastikan valid dan bisa dihubungi.
4. Mekanisme Bersifat Transparan
Seperti halnya bank, perusahaan penyedia pinjol juga memiliki ketentuan tersendiri bagi para calon nasabah atau debiturnya.
Sebagian besar lembaga yang aman akan menjabarkan mengenai ketentuan dan mekanisme yang mereka terapkan secara jelas dan transparan.
Hal ini mencakup mekanisme pinjaman, besar cicilan, suku bunga, denda, batas pelunasan, dan hal lain yang perlu disampaikan.
Hal ini diperlukan agar calon peminjam dapat mengetahui secara jelas mengenai aturan yang berlaku sehingga mengurangi terjadinya kesalahpahaman di kemudian hari.
5. Tak Mudah Menyetujui Pinjaman
Meskipun tak perlu syarat yang rumit, Anda tetap harus waspada jika pinjaman yang diajukan mudah diterima dan disetujui oleh perusahaan.
Hal ini karena lembaga keuangan yang aman dan terpercaya justru tidak mudah memberikan dan menyetujui pengajuan dana pinjaman.
Akan ada screening data mengenai kelayakan calon debitur dalam menerima pinjaman, biasanya perusahaan akan mencari informasi melalui sistem layanan informasi keuangan (SLIK) OJK.
6. Hanya Meminta “Camilan”
Pinjaman online terpercaya hanya akan meminta akses camera, microphone, dan location dari handphone Anda, hal ini tentu sesuai dengan peraturan dan ketentuan yang berlaku.