Tahap ini adalah tahap di mana uang kotor disamarkan dengan melakukan transaksi-transaksi yang kompleks, berlapis, dan lintas negara.
Cara-cara yang biasa digunakan antara lain adalah mengirim uang ke rekening offshore, menggunakan perusahaan shell, menggunakan instrumen keuangan yang sulit dilacak, atau menggunakan mata uang digital.
3. Integrasi (integration)
Tahap ini adalah tahap akhir di mana uang kotor dikembalikan ke pemiliknya dalam bentuk uang bersih.
Cara-cara yang biasa digunakan antara lain adalah membeli aset-aset legal, seperti properti, saham, atau bisnis, menginvestasikan uang di pasar modal, atau mengonsumsi uang untuk gaya hidup mewah.
Pencucian uang merupakan tindak pidana yang merugikan perekonomian suatu negara.
Beberapa dampak negatif dari pencucian uang antara lain adalah:
1. Mengganggu stabilitas moneter dan fiskal
Pencucian uang bisa menyebabkan inflasi, deflasi, atau fluktuasi nilai tukar mata uang, yang berdampak pada kebijakan moneter dan fiskal suatu negara.
Pencucian uang juga bisa mengurangi penerimaan pajak dan meningkatkan pengeluaran negara untuk penegakan hukum dan pemberantasan kejahatan.
2. Mengancam integritas sistem keuangan
Baca Juga: Muak jadi Kontak Darurat Pinjol Oleh Orang Tak Dikenal? Begini Cara Lapornya ke AFPI